Bagaimana Bom 'Bodoh' Era Soviet Berubah Jadi 'Pintar' Menghancurkan Donbass
Rusia menggunakan rudal dan drone Shahed dengan daya jangkau ratusan meter untuk menghancurkan puluhan pembangkit listrik.
Penulis: Hendra Gunawan
Rusia mengklaim bahwa bom ini mampu meratakan sebuah Gedung bertingkat Sembilan.
FAB-1500 diarahkan menuju sasarannya dengan sistem panduan dan sayap pop-out yang memungkinkannya meluncur menuju sasarannya.
Jadi Momok Tentara Ukraina
Joseph Trevithick, yang telah menulis tentang pengembangan bom untuk TheWarZone, mengatakan bahwa mereka “menawarkan opsi serangan baru dan jauh lebih destruktif bagi banyak jet taktis Rusia yang juga membantu pilot menjauh dari pertahanan musuh.”
Juru bicara angkatan udara Ukraina, Yuri Ihnat mengatakan kehancuran strategis Kota Avdiivka setelah dihujani FAB 1500. “Pada malam dan selama pertempuran Avdiivka, ratusan bom udara diluncurkan dalam beberapa hari. Ada 250 di antaranya yang digunakan ke arah Avdiivka hanya dalam 48 jam,” kata Ignat kepada CNN.
Seorang anggota militer Ukraina, Brigade ke-59, menunggu untuk menerima pasokan baru sebelum pindah ke posisi baru pada November 2022 di Kherson, Ukraina.
FAB-1500 adalah yang paling kuat dalam keluarga 'bom bodoh' era Soviet yang kini sedang diubah di sebuah pabrik dekat Moskow menjadi versi rudal yang murah namun kuat.
Justin Bronk, peneliti senior di Royal United Services Institute di London, mengatakan bahwa “meskipun produksi peralatan luncur mengalami hambatan, paket bahan peledak dasar adalah sesuatu yang mereka miliki dalam jumlah besar.”
Jadi Rusia mempunyai senjata yang sangat kuat untuk digunakan dalam pertahanan tetap, sehingga meningkatkan jumlah korban di pihak Ukraina, meskipun belum cukup untuk mengubah garis depan secara mendasar.
Ihnat menambahkan, ini bukanlah transformasi pertahanan yang murah atau cepat. "Akan tetapi tetap saja ini jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah rudal yang bernilai jutaan dolar. Harganya sangat murah jika dibandingkan dengan rudal,” ujarnya.
“Pertahanan udara kami semakin kuat, namun kami masih belum cukup. Tujuan mereka bukan hanya untuk menyerang posisi garis depan kami, namun bom luncur berpemandu juga terbang lebih jauh di belakang pertahanan kami untuk menyerang pos komando belakang, belakang perbekalan, amunisi, dan sebagainya.”
“Pesawat pembom Su-35 dan Su-34 tidak bisa mendekat sedekat yang mereka inginkan. Namun, jika kami memiliki pertahanan udara jarak jauh, kami akan mampu menjatuhkan jet-jet ini lebih jauh [dari garis depan kami],” tambah Ihnat.
Kepada CNN seorang tentara dari Brigade Mobil Terpisah ke-46 Ukraina mengatakan, kengeriannya berada di kota garis depan Krasnohorivka di Donetsk.
“Sebelumnya, kami hanya ditembaki dengan artileri. Sekarang para Orc [Rusia] telah menguasai kota dengan lebih agresif [dan] mulai menggunakan aset angkatan udara, khususnya FAB-1500.”
“Mengapa mereka menggunakan FAB-1500? Sebab, kerusakan yang diakibatkannya sangat parah. Jika Anda selamat, Anda dijamin akan mengalami cacat.”