Hamas Bantah Laporan Media AS soal Perlunya Pengorbanan: Sinwar Tak Pernah Lontarkan Kata-Kata Itu
Hamas membantah laporan di WSJ yang mengatakan Yahya Sinwar menyebut banyaknya korban warga sipil di Gaza sebagai "pengorbanan yang perlu"
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
Pengeboman yang sedang berlangsung telah meratakan seluruh lingkungan dan menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam krisis kemanusiaan yang parah.
WHO: 8.000 Anak di Bawah 5 Tahun di Gaza Terancam Mengalami Malnutrisi
Dilansir The New Arab, lebih dari 8.000 anak berusia di bawah lima tahun dirawat di Jalur Gaza karena kekurangan gizi akut sejak perang pecah, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (12/6/2024).
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan 28 dari anak-anak tersebut telah meninggal dan sebagian besar penduduk Gaza kini menghadapi bencana kelaparan dan kondisi seperti kelaparan.
“Meskipun ada laporan peningkatan pengiriman makanan, saat ini tidak ada bukti bahwa mereka yang paling membutuhkan menerima makanan dalam jumlah dan kualitas yang cukup,” katanya dalam konferensi pers.
Tedros mengatakan badan kesehatan PBB dan mitranya telah berupaya untuk meningkatkan layanan nutrisi di wilayah Palestina yang terkepung.
“Lebih dari 8.000 anak di bawah lima tahun telah didiagnosis dan dirawat karena kekurangan gizi akut,” katanya.
Di antara mereka, katanya, 1.600 orang menderita malnutrisi akut yang parah, yang juga dikenal sebagai wasting parah – bentuk malnutrisi yang paling mematikan.
Namun, karena ketidakamanan dan kurangnya akses, saat ini hanya dua pusat stabilisasi untuk pasien gizi buruk yang dapat beroperasi, Tedros menambahkan.
“Ketidakmampuan kita untuk menyediakan layanan kesehatan dengan aman, ditambah dengan kurangnya air bersih dan sanitasi, secara signifikan meningkatkan risiko anak-anak kekurangan gizi,” katanya.
“Sudah ada 32 kematian yang disebabkan oleh kekurangan gizi, termasuk 28 kematian terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)