ANALISIS: Rudal Presisi & Drone Hizbullah Sulit Dibendung, Jebakan Mematikan Mengintai IDF di Utara
Siapkah Israel berperang habis-habisan di Utara melawan Hizbullah, kelompok muslim Syiah yang selama ini didukung Iran?
Penulis: Malvyandie Haryadi
Serangan besar-besaran Israel di Lebanon dalam waktu dekat juga konsisten dengan penilaian sebelumnya yang dibuat oleh para pejabat AS, yang pada akhir Februari memperkirakan kemungkinan serangan darat ke Lebanon pada akhir musim semi atau awal musim panas.
kemampuan Hizbullah yang semakin meningkat
Tantangan Hizbullah terhadap Israel tampaknya semakin meningkat, mencerminkan kegagalan strategi Tel Aviv saat ini yang mengandalkan serangan udara.
Menurut lembaga Israel Alma, yang memantau perkembangan front Lebanon-Israel, 325 serangan lintas batas dilakukan oleh Hizbullah pada bulan Mei, jumlah serangan bulanan tertinggi di front ini sejak 7 Oktober.
Operasi gerakan perlawanan juga menjadi lebih canggih, memperlihatkan kemampuan yang telah mereka perkenalkan untuk pertama kalinya.
Hizbullah berhasil menghancurkan balon pengintai canggih yang digunakan untuk mendeteksi serangan masuk dalam operasi yang dilakukan melalui drone kamikaze.
Mereka juga telah meningkatkan kemampuan drone-nya, baru-baru ini meluncurkan serangan drone kamikaze ganda di kota utara Hurfeish dan melakukan serangan udara pertamanya melalui UAV bersenjata yang dilengkapi dengan roket S5.
Operasi tersebut menargetkan tentara Israel di pemukiman Metula dan merupakan pertama kalinya pasukan Arab melancarkan serangan udara terhadap Israel.
Baru-baru ini, Hizbullah merilis rekaman pada tanggal 6 Juni yang menunjukkan serangan peluru kendali terhadap platform Iron Dome di barak Ramot Naftali Israel di Galilea.
Apa yang diharapkan dalam perang skala penuh?
Meningkatnya kecanggihan operasi Hizbullah juga dapat dilihat sebagai pemicu urgensi Tel Aviv untuk mengambil tindakan balasan kepada Hizbullah.
Hal ini diungkapkan oleh mantan menteri kabinet perang Israel Benny Gantz, yang menggambarkan front Lebanon sebagai front operasi yang paling signifikan dan mendesak dalam konflik saat ini, dan memperingatkan bahwa “momen kebenaran” sudah dekat.
Namun, apa yang telah ditunjukkan oleh gerakan Lebanon sejak tanggal 7 Oktober juga berfungsi sebagai peringatan mengenai apa yang menanti negara pendudukan jika perang habis-habisan meletus.
Militer Israel diperkirakan akan menggunakan metode yang mirip dengan tahun 2006 yaitu melakukan serangan udara yang merusak terhadap ‘benteng Hizbullah’ di Lebanon selatan, Beirut, dan wilayah Bekaa.