Perang Israel vs Hizbullah Tak Terbendung, Oposisi Netanyahu: Waktu Hampir Habis
Perang kemungkinan besar bakal terjadi lebih masif antara Israel dengan Hizbullah yang terus melakukan gempuran di wilayah perbatasan
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Mediasi yang dilakukan untuk meredam konflik yang terjadi di perbatasan Israel utara dengan Lebanon terus dilakukan.
Namun prediksinya, sumbu panas tak bisa diredam melibatkan pasukan militan Hizbullah dengan Israel.
Perang kemungkinan besar bakal terjadi lebih masif antara Israel dengan Hizbullah yang terus melakukan gempuran di wilayah perbatasan.
Tokoh oposisi PM Israel Benjamin Netanyahu, yakni Benny Gantz menyebutnya tinggal menunggu waktu.
Kepada utusan AS Amos Hochstein, Gantz menyebut 'waktunya hampir habis' untuk memediasi secara bilateral atau internasional demi memulihkan kondisi Timur Tengah.
“Saya menyampaikan penghargaan saya kepada utusan khusus tersebut atas peran pribadinya dalam upaya memfasilitasi stabilitas regional, namun menekankan bahwa waktu hampir habis untuk pengaturan yang dimediasi secara internasional di perbatasan utara,” kata Gantz pada unggahan X (Twitter).
Menurutnya, dia berkomitmen untuk menghilangkan ancaman Hizbullah terhadap orang-orang di Israel utara, terlepas dari perkembangan perang di Gaza.
Juga akan mendukung setiap keputusan politik atau militer yang bertanggung jawab dan efektif mengenai masalah ini dari luar pemerintah.
Roket dan drone Hizbullah telah menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang signifikan di Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Pihak berwenang telah mengevakuasi puluhan ribu penduduk dari kota-kota dan desa-desa di bagian utara israel.
Israel membalasnya dengan serangan udara dan tembakan artileri ke Lebanon, dan membunuh beberapa pemimpin kelompok tersebut.
Baca juga: Analis Militer Israel: Bentrokan Segera Pecah Antara Netanyahu dan Para Komandan Militer IDF
Serangannya telah menewaskan ratusan orang di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah anggota Hizbullah.
Sementara itu, kabinet perang Israel dibubarkan pada hari Senin, menyusul kepergian Gantz dan perdebatan mengenai komposisinya.
Jeda Taktis
Tentara Israel mengumumkan 'jeda taktis' kemanusiaan di Gaza ketika serangan terus berlanjut tanpa henti.