Perang Rusia-Ukraina Hari ke-846: Pasukan Ukraina Mulai Usir Rusia dari Kharkiv
Perang Rusia-Ukraina hari ke-846: Pasukan Ukraina mulai usir Rusia dari Kharkiv, menurut klaim Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Korea Utara pada Selasa (18/6/2024).
Putin mengatakan kedua negara secara aktif mengembangkan kemitraan banyak sisi.
Korea Utara berada di bawah sanksi PBB karena program senjatanya yang dilarang.
"Kunjungan tersebut akan meningkatkan kerja sama bilateral ke tingkat yang lebih tinggi melalui upaya bersama kami dan ini akan berkontribusi pada pengembangan kerja sama timbal balik dan setara antara Rusia dan DPRK," tulis Putin dalam sebuah editorial, menurut laporan KCNA.
NATO Iri saat Putin Kunjungi Kim Jong Un
Ketua NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan kunjungan Putin ke Korea Utara menunjukkan upaya perang Rusia di Ukraina telah bergantung pada para pemimpin otoriter.
“Teman terdekat dan pendukung terbesar upaya perang Rusia – perang agresi – adalah Korea Utara, Iran, dan Tiongkok,” kata Stoltenberg, dikutip dari The Guardian.
Stoltenberg menyerukan Tiongkok untuk menghadapi konsekuensi jika terus memberikan dukungan kepada Rusia.
Para pejabat AS mengatakan Tiongkok melakukan dorongan ekspor besar-besaran untuk membangun kembali industri pertahanan Rusia.
Tiongkok mengatakan mereka melakukan perdagangan normal dengan Rusia dan tidak mengirim bantuan mematikan ke dalam konflik tersebut.
AS Kepanasan Lihat Kedekatan Rusia dan Korea Utara
Koordinator komunikasi strategis Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Amerika Serikat (AS) prihatin dengan mendalamnya hubungan Rusia dan Korea Utara.
“Kami khawatir dengan semakin dalamnya hubungan antara kedua negara ini bukan hanya karena konsekuensinya bagi rakyat Ukraina, karena kami mengetahui kemampuan balistik Korea Utara. Rudal masih digunakan untuk menyerang sasaran di Ukraina, tetapi juga karena mungkin ada timbal balik di sana, yang akan mempengaruhi keamanan semenanjung Korea,” kata John Kirby.
Dia juga menambahkan saat ini Amerika Serikat tidak melihat seluruh parameter kerja sama tersebut, namun berencana untuk memantau perkembangannya dengan cermat.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.