Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buat AS Ketar-ketir, Rusia Tawarkan Senjata Rudal Jarak Jauh ke Asia hingga Amerika Latin

Rusia sedang melakukan pembicaraan dengan negara mitra mengenai pengerahan senjata jarak jauh, buat AS ketar ketir

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Buat AS Ketar-ketir, Rusia Tawarkan Senjata Rudal Jarak Jauh ke Asia hingga Amerika Latin
HO
Militer Rusia pelatihan praktis dalam persiapan dan penggunaan senjata nuklir taktis, Rabu (22/5/2024). Rusia sedang melakukan pembicaraan dengan Asia hingga Amerika Latin mengenai pengerahan senjata jarak jauh, buat AS ketar ketir 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia sedang melakukan pembicaraan dengan negara mitra mengenai pengerahan senjata jarak jauh.

Dalam sebuah wawancara dengan TAAS, Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengindikasikan, Moskow memiliki hubungan dekat dengan negara Asia dan Amerika Latin.

Negara-negara tersebut menjalin hubungan baik dengan situasi keamanan substantif, tidak hanya melalui pertukaran penilaian.

“Masalah pengerahan senjata jarak jauh sedang diangkat bersama sejumlah mitra kami,” kata Ryabkov tanpa menyebutkan nama negara mana pun.

Dia menambahkan, diskusi ini diadakan penuh perhatian berdasarkan perjanjian internasional, termasuk kewajiban yang tidak diikuti oleh Rusia.

Sementara itu diberitakan Shafaq, kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Korea Utara pada Rabu (19/6/2024) telah meningkatkan kekhawatiran Amerika Serikat dan sekutunya.

Kekhawatiran itu mengisyaratkan, Moskow dapat memberikan bantuan untuk program rudal dan nuklir Pyongyang, yang sebenarnya dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.

Berita Rekomendasi

Ryabkov juga menggarisbawahi, kontak diplomatik antara Rusia dan Amerika Serikat telah dikurangi seminimal mungkin.

Mereka fokus pada masalah kedutaan, visa, dan kemanusiaan, yang berpotensi memperburuk keadaan.

“Kontak kami dengan Amerika dikurangi hingga titik minimum, baik dari segi kuantitas dan konten,” kata Ryabkov, menurut TASS.

“Mengenai subjek politik, tidak ada yang lain selain kontak episodik di sela-sela organisasi internasional.”

Baca juga: Ben-Gvir Mengajak Warga Israel untuk Bermukim di Gaza, Warga Palestina Didesak Migrasi Sukarela

Ryabkov juga memperingatkan, hubungan diplomatik mungkin akan memburuk sebagai respons terhadap tindakan AS karena menyita aset-aset Rusia.

“Menurunkan tingkat hubungan diplomatik adalah cara yang bisa dilakukan,” katanya.

Untuk diketahui, Amerika Serikat dan sekutunya melarang transaksi dengan bank sentral dan kementerian keuangan Rusia serta memblokir sekitar $300 miliar aset kedaulatan Rusia di Barat, yang sebagian besar berada di lembaga keuangan Eropa, bukan Amerika.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas