Iran Turun Tangan, Israel Tebar Intrik di Internal Hizbullah, Mossad Lacak Nasrallah Real Time
Rencana Israel menghabisi Sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah membuat Iran turun tangan memperingatkan gerakan milisi sekutu terkuat mereka di kawasan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Di sana Nasrallah, 15, bergabung dengan gerakan Amal, sebuah organisasi politik dan paramiliter yang mewakili Syiah di Lebanon.
Dari Lebanon selatan, Nasrallah muda melakukan perjalanan ke Najaf, Irak, untuk belajar Alquran di sebuah seminari.
Pada tahun 1978, Nasrallah dan ulama serta mahasiswa Syiah lainnya yang dianggap “radikal” oleh pemerintah Baath terpaksa meninggalkan Irak dan kembali ke Lebanon.
Nasrallah kemudian belajar dan mengajar di sekolah pemimpin Amal Sheikh Abbas al-Musawi.
Kebangkitan Hizbullah
Pada tahun 1982, setelah invasi Israel, Nasrallah mengikuti Musawi keluar dari Amal dan masuk ke dalam organisasi payung bernama Hizbullah.
Hizbullah didukung oleh Iran.
Pada tahun 1992, militer Israel membunuh al-Musawi bersama istri dan ketiga anaknya.
Nasrallah, atas permintaan Ayatollah Ali Khamenei dari Iran, mengambil alih kepemimpinan gerakan tersebut.
Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah menjadi lawan serius pasukan Israel di Lebanon selatan.
Kedudukannya di negara tersebut diperkuat setelah putranya dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 1996.
Penarikan Tentara Israel
Serangan Hizbullah terhadap angkatan bersenjata Israel merupakan faktor penting dalam keputusan Israel untuk menarik diri dari Lebanon selatan pada tahun 2000.
Pencapaian ini sangat mendongkrak posisi politik nasional partai tersebut.
Setelah penarikan Israel, Nasrallah memimpin pertukaran tahanan yang kompleks dengan Israel, yang mengakibatkan ratusan anggota Palestina dan Hizbullah dibebaskan dan sejumlah pejuang dikembalikan ke Lebanon.
Posisi Hizbullah, bersama dengan Suriah dan pemerintah Lebanon, adalah bahwa penarikan Israel dari Lebanon belumlah tuntas, karena Lebanon mengklaim kedaulatan atas wilayah Peternakan Shebaa.