Tentara Israel Berpangkat Kolonel, Kolonel Yair Tsukerman Mengakui Tentara Israel Menderita di Rafah
Tentara Israel berpangkat Kolonel mengakui tentara Israel menderita di Rafah.
Penulis: Muhammad Barir
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada outlet tersebut bahwa “Amerika marah. Video Bibi menimbulkan banyak kerusakan.”
Sekelompok pejabat Israel dilaporkan sedang dalam perjalanan ke AS ketika pertemuan itu dibatalkan.
Dua pejabat AS mengatakan pertemuan itu dibatalkan untuk menyampaikan pesan terkait video tersebut.
Pejabat ketiga mengatakan acara itu ditunda karena masalah penjadwalan.
“Tim Biden marah dan terkejut dengan sikap Netanyahu yang tidak berterima kasih,” kata pejabat AS lainnya.
“Kami benar-benar tidak tahu apa yang dia bicarakan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre tentang video Netanyahu, sambil mencatat bahwa hanya satu pengiriman senjata ke Israel yang telah dihentikan sejak awal perang, sementara miliaran bantuan militer telah dikirimkan terus mengalir tanpa henti.
Pada awal Mei, Washington menghentikan pengiriman senjata ke Israel karena kekhawatiran mengenai rencananya untuk menyerang kota Rafah di Gaza selatan, yang mana Tel Aviv telah melancarkan serangan brutal, dan melakukan banyak pembantaian sejak bulan lalu.
Penasihat Senior Gedung Putih Amos Hochstein, yang dijadwalkan bertemu dengan Netanyahu pada hari Selasa dalam kunjungan ke Israel sekembalinya dari Lebanon, secara pribadi menyampaikan pesan kemarahan Washington atas video tersebut.
“Saat berada di dalam ruangan, [Hochstein] mengatakan kepada Netanyahu bahwa tuduhan dalam video tersebut tidak akurat dan tidak sejalan,” kata dua pejabat Israel yang diberi pengarahan tentang pertemuan tersebut.
Netanyahu merilis video tersebut di akun X miliknya pada sore hari tanggal 18 Juni.
“Tidak dapat dibayangkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah menahan senjata dan amunisi untuk Israel. Israel, sekutu terdekat Amerika, berjuang untuk kelangsungan hidupnya, berperang melawan Iran dan musuh bersama kita lainnya,” kata perdana menteri dalam video tersebut.
“Selama Perang Dunia II, [Winston] Churchill mengatakan kepada Amerika Serikat, 'Beri kami alat, kami akan melakukan pekerjaan itu,' Dan menurut saya, berikan kami alat dan kami akan menyelesaikan pekerjaan ini jauh lebih cepat,” dia ditambahkan.
Perdana Menteri juga mengatakan dalam video bahwa ia dan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken membahas masalah amunisi selama kunjungan AS ke Israel pekan lalu, dan bahwa Blinken meyakinkannya bahwa “pemerintah sedang bekerja siang dan malam untuk menghilangkan hambatan ini.”
Laporan di media Ibrani dan Jerman mengklaim Blinken telah berjanji untuk mencabut segala pembatasan transfer senjata dari AS ke Israel.