Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Poin Rapat IDF-AS-Mesir: Kairo Kirim Pasukan ke Gaza, Setop Perang Bahkan Jika Netanyahu Tak Mau

Pengerahan tentara Mesir ini akan mencakup fase transisi antara penarikan penuh pasukan Israel dan pembentukan pemerintahan Palestina di Jalur Gaza.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in 3 Poin Rapat IDF-AS-Mesir: Kairo Kirim Pasukan ke Gaza, Setop Perang Bahkan Jika Netanyahu Tak Mau
Khaled DESOUKI / AFP
Tentara Mesir mengendarai kendaraan tempur infanteri (IFV) yang dikerahkan di dekat Perbatasan Rafah sisi Mesir dengan Jalur Gaza pada 23 Maret 2024. 

Rencana pengerahan Tentara Mesir ke Gaza ini sepertinya sejalan dengan keinginan pasukan Kairo untuk membantu Gaza.

Tentara Mesir mengalami konflik batin saat menyaksikan warga Gaza dibantai tentara Israel, mereka merasa seperti pengkhianatan terhadap Palestina yang telah dilakukan Mesir.

Sulit bagi pasukan Mesir yang ditempatkan di perbatasan Gaza-Mesir untuk hanya berdiam diri dan menyaksikan Israel membunuh warga Palestina dan rekan-rekan mereka sendiri.

Tentara Mesir yang bertugas di perbatasan Gaza-Sinai semakin terdemoralisasi karena ketidakmampuan mereka membantu warga Palestina yang mereka lihat terbunuh oleh pemboman Israel, Middle East Eye (MEE) melaporkan pada 18 Juni.

Koresponden MEE Shahenda Naguib mewawancarai beberapa tentara Mesir di kota Port Said, tempat tentara yang bertugas di Sinai singgah untuk beristirahat di sela-sela penempatan di Sinai.

“Sungguh menyakitkan mengetahui bahwa Anda dapat membantu, namun Anda terbelenggu dan tidak dapat membantu menyelamatkan orang-orang Anda dari pembantaian,” kata Omar, tentara berusia 23, yang pernah bertugas sebagai petugas patroli di Sinai Utara Mesir, di sepanjang perbatasan dengan Rafah Gaza. selama setahun terakhir.

“Kami telah menyaksikan dan mendengar betapa intensnya pemboman Israel di Rafah, dan kami melihat puluhan keluarga Palestina melewati perbatasan.”

Baca juga: Pakar Militer: IDF Mundur dari Rafah Karena Divisi Lapis Baja Jebol, Israel Membual Gempur Hizbullah

BERITA REKOMENDASI

Perang Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

“Kami berlatih siang dan malam dan mengulangi nyanyian melawan musuh Zionis, dan kami mendengar buletin khusus yang membual tentang betapa siapnya militer, namun ketika musuh ini membunuh ribuan saudara kami, kami hanya diam saja,” kata Omar kepada MEE.

Mesir telah menjadi sekutu dekat Israel sejak Presiden Anwar Sadat menandatangani perjanjian perdamaian Camp David dengan Israel di bawah naungan AS pada tahun 1979.

Mesir telah memainkan peran penting dalam menegakkan pengepungan Israel di Gaza sejak Hamas menguasai daerah kantong tersebut pada tahun 2007.

Mesir terus melanjutkan koordinasi dengan Israel sejak dimulainya genosida terhadap warga Palestina di Gaza pada bulan Oktober, meskipun terdapat dukungan luas bagi perjuangan Palestina di kalangan masyarakat Mesir.

Hingga baru-baru ini, sebuah perusahaan yang memiliki hubungan dengan pemerintah Mesir mengenakan tarif sebesar $5.000 per orang kepada warga Palestina, jumlah yang sangat besar bagi kebanyakan orang di Gaza, untuk menghindari perang dan melakukan perjalanan ke Mesir melalui penyeberangan perbatasan Rafah.

Namun pada awal Mei, militer Israel mengambil kendali atas penyeberangan Rafah dan menutupnya, mencegah warga Palestina, termasuk puluhan ribu orang terluka yang membutuhkan perawatan di luar negeri, meninggalkan Gaza menuju Mesir.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas