Punya Kemampuan Intelijen Baru, Hizbullah Peringatkan Israel agar Tak Buat Perang Lebih Luas
Hassan Nasrallah memberikan peringatan soal konflik lintas batas selama berbulan-bulan antara Hizbullah dan Israel.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
Taleb Sami Abdullah adalah militan paling senior yang tewas sejauh ini dalam perang Israel-Hamas.
Hizbullah telah menggunakan drone peledak buatan lokal untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza Oktober lalu, serta rudal permukaan ke udara untuk mengusir jet Israel.
Nasrallah mengatakan pada tahun 2021 bahwa Hizbullah memiliki 100.000 pejuang.
Tetapi sekarang dia mengklaim jumlahnya jauh lebih tinggi, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Nasrallah juga mengatakan, dia telah menolak tawaran dari negara-negara sekutu dan milisi di wilayah tersebut yang dapat menambah puluhan ribu anggota milisinya.
Baca juga: Bagaimana Siprus Bisa Terbawa-bawa di Perang Hizbullah-Israel
Di sisi lain, tentara Israel mengatakan mereka telah “menyetujui dan mengesahkan” rencana serangan di Lebanon.
Meskipun keputusan untuk benar-benar melancarkan operasi semacam itu harus datang dari kepemimpinan politik negara tersebut.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, tank dan pesawat tak berawak Israel menyerbu wilayah barat Rafah ketika serangan terhadap orang-orang yang menunggu truk bantuan menewaskan sembilan warga Palestina dan melukai 30 orang di dekat perbatasan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) di Rafah, Gaza selatan.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) memperkirakan hanya 65.000 orang yang tersisa di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum melarikan diri dari serangan militer Israel di kota selatan tersebut.
Baca juga: Hizbullah Tuding Siprus Bantu Israel Pakai Bandaranya untuk Perangi Lebanon
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa “tidak ada tempat” yang terhindar dari serangan dalam perang skala penuh dengan Israel setelah Israel mengatakan rencana operasional serangan ke Lebanon telah disetujui.
Sebuah komisi PBB melaporkan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Setidaknya 37.396 orang telah tewas dan 85.523 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)