Israel di Ambang Perang Besar dengan Hizbullah, AS Khawatir Soal Iron Dome: Bakal Kewalahan
Amerika Serikat (AS) khawatir soal Iron Dome milik Israel bila terjadi perang besar dengan Hizbullah. Para pejabat AS sebut bisa kewalahan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
Beberapa jam setelah Nasrallah mengeluarkan ancaman tersebut, Presiden Siprus, Nikos Christodoulides, berusaha menekankan kebijakan netralitas pulau tersebut.
Ia menggarisbawahi peran yang dimainkannya dalam membangun koridor laut untuk mentransfer bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Siprus bukan bagian dari masalah…(itu) adalah bagian dari solusi," ucap Nikos Christodoulides.
"Dan peran kami, seperti yang diwujudkan, misalnya, melalui koridor kemanusiaan (ke Gaza), diakui tidak hanya oleh dunia Arab tetapi juga oleh seluruh komunitas internasional," tegasnya.
Namun dalam konflik di mana persepsi memainkan peran yang sama pentingnya, keselarasan pulau tersebut dengan Israel dan semakin membaiknya hubungan dengan AS juga telah diperhatikan oleh kepemimpinan Hizbullah.
Baca juga: Netanyahu Rela Dibully AS Asalkan Israel Dapat Kiriman Senjata Lagi
Pendekatan Nicosia selama bertahun-tahun lebih pro-Arab dibandingkan pro-Israel.
Memburuknya hubungan antara Israel dan Turki dan penemuan cadangan gas di lepas pantai Israel telah membuka jalan bagi aliansi energi dan hubungan yang lebih erat.
Kedua negara berbagi intelijen dan hubungan militer yang semakin erat.
Dua tahun yang lalu Pasukan Pertahanan Israel menggunakan Siprus untuk mengadakan latihan perang yang mensimulasikan pertempuran di Lebanon.
Latihan tersebut berfokus pada kemungkinan taktik invasi, pulau tersebut dipilih untuk latihan karena kemiripan medannya dengan Lebanon.
(Tribunnews.com/Whiesa)