Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Tekan Qatar Buat Usir Hamas dari Doha, Hamas Bantah Bakal Pindah Kantor ke Irak

AS telah memperingatkan pemerintah di wilayah Irak agar tidak berurusan dengan Hamas. Di sisi lain, AS menekan Qatar untuk mengancam mengusir Hamas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in AS Tekan Qatar Buat Usir Hamas dari Doha, Hamas Bantah Bakal Pindah Kantor ke Irak
Arif Hudaverdi Yaman/Anadolu/Getty Images
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam sebuah wawancara awal tahun 2024 ini di Istanbul, Turki. 

AS Tekan Qatar Buat Usir Hamas dari Doha, Hamas Bantah Bakal Pindah Kantor ke Irak

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan perlawanan Palestina Hamas membantah laporan yang mengklaim pihaknya berencana merelokasi biro politiknya dari Qatar ke Bagdad, Irak.

“Tidak ada kebenaran atas apa yang dilaporkan Sky News Arabia, mengutip surat kabar The National, mengenai kabar kalau Hamas berencana meninggalkan Qatar dan menuju ke Irak,” kata Izzat Al-Rishq, anggota biro politik Hamas, di akun Telegramnya dilansir Memo, Selasa (25/6/2024).

Baca juga: Netanyahu Sebut Orang Nomor 4 Hamas Terbunuh, IDF Klaim Bunuh Muhammad Salah Senior Pakar Senjata

Kemarin The National, yang berbasis di UEA, pertama kali melaporkan kalau pemerintah Irak menyetujui pembukaan biro Hamas di Bagdad pada bulan Mei, dan Iran ditugaskan untuk melindungi para pemimpin dan kantor Hamas.

Laporan tersebut menyatakan kalau langkah tersebut adalah untuk mengurangi tekanan dari Qatar dan AS ke Hamas agar lebih fleksibel dalam negosiasi dengan Israel mengenai kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan demi gencatan senjata di Gaza.

Negosiasi tidak langsung ini, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, telah berlangsung selama berbulan-bulan tanpa adanya terobosan menuju perjanjian gencatan senjata.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa “fase intens” konflik hampir berakhir, seiring dengan meningkatnya pemboman Israel terhadap Gaza.

Baca juga: Pasukan Israel Bersiap Umumkan Kekalahan Brigade Al Qassam Seusai Pertempuran di Rafah

Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Desember 2023,
Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Desember 2023, (MOHAMMED ABED / AFP)
BERITA REKOMENDASI

Hari ini, The National melaporkan kalau AS telah memperingatkan pemerintah di wilayah tersebut (Irak) agar tidak berurusan dengan Hamas.

Baghdad yang semakin terlibat dalam upaya mediasi menyambut baik gagasan Hamas untuk mempertahankan kehadirannya di negara tersebut, kata sumber-sumber tersebut.

Namun, mereka menambahkan, belum ada keputusan akhir dari para pemimpin kelompok tersebut mengenai kapan mereka akan pindah.

“Kami telah menjelaskan kepada setiap pemerintah di kawasan bahwa tidak boleh ada lagi hubungan bisnis seperti biasa dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada 7 Oktober,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, menanggapi pertanyaan dalam briefing kemarin tentang rencana tersebut. untuk pindah ke Irak. “Dan itu berlaku untuk semua orang,” tambah Miller.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan pidato dalam sesi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 17 Januari 2024.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan pidato dalam sesi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 17 Januari 2024. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Blinken Dorong Qatar untuk Ancam Hamas dengan Pengusiran dari Doha

Pada Maret lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meminta Qatar untuk membuat Hamas sadar akan dua pilihan: menerima para tawanan dan kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan oleh Israel dan Washington, atau mengambil risiko diusir dari Doha.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengungkapkan kepada CNN pada saat Blinken menyampaikan pesan ini kepada Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani dalam pertemuan di Washington pada 5 Maret.

Para pejabat AS mengatakan bahwa Qatar memahami pesan tersebut dan menerimanya tanpa penolakan besar.

(oln/memo/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas