Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Israel-Hizbullah Disebut Bisa Picu Bencana bagi Timur Tengah, Situasi akan Tak Terkendali

Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Lebanon dapat memicu perang dengan konsekuensi bencana bagi seluruh Timur Tengah.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Konflik Israel-Hizbullah Disebut Bisa Picu Bencana bagi Timur Tengah, Situasi akan Tak Terkendali
Ist
Ilustrasi - Serangan Hizbullah membakar sebagian wilayah di Israel Utara. Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Lebanon dapat memicu perang dengan konsekuensi bencana bagi seluruh Timur Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, memberi peringatan terkait konflik Israel dengan kelompok militan Hizbullah Lebanon.

Annalena Baerbock menyebut, meningkatnya ketegangan antara Israel dan Lebanon dapat memicu perang dengan 'konsekuensi bencana' bagi seluruh Timur Tengah.

Hal ini disampaikan Menlu Jerman kepada wartawan di Yerusalem setelah pertemuannya dengan para pejabat Israel, Selasa (25/6/2024).

Annalena Baerbock mengatakan situasinya 'sangat serius' dan bisa menjadi tidak terkendali.

“Dengan setiap roket melewati Garis Biru, semakin besar bahaya bahwa situasi akan menjadi tidak terkendali, semakin besar bahaya bahwa kesalahan perhitungan akan memicu perang panas."

"Oleh karena itu, semua pihak yang memikul tanggung jawab harus menahan diri sepenuhnya, dan yang terpenting, Hizbullah harus berhenti menembaki Israel,” ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.

Kekhawatiran Perang Israel-Lebanon Semakin Meningkat

Diberitakan AP News, prospek perang besar-besaran antara Israel dan kelompok militan Hizbullah di Lebanon membuat takut masyarakat di kedua sisi perbatasan.

Berita Rekomendasi

Namun, beberapa orang melihatnya sebagai dampak yang tak terhindarkan dari perang Israel melawan Hamas di Gaza.

Perang seperti ini bisa jadi merupakan perang paling destruktif yang pernah dialami kedua belah pihak.

Israel dan Hizbullah masing-masing mendapat pelajaran dari perang terakhir mereka, pada tahun 2006, konflik selama sebulan yang berakhir seri.

Baca juga: Demi Ikuti Keinginan AS, Israel Akhirnya Memilih Jalan Diplomasi dengan Hizbullah Lebanon

Mereka juga mempunyai waktu hampir sembilan bulan untuk bersiap menghadapi perang lainnya, bahkan ketika Amerika Serikat berusaha mencegah meluasnya konflik yang dapat memicu konfrontasi dengan Iran dan membahayakan pasukan AS di wilayah tersebut.

Hizbullah yang didukung Iran pada awalnya tampak terkejut dengan serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, sekutu regionalnya, namun mulai menembakkan roket ke Israel utara pada hari berikutnya.


Sejak itu, Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling melancarkan serangan lintas batas dan meningkat secara bertahap.

Israel juga melakukan pembunuhan yang ditargetkan terhadap tokoh Hizbullah dan Hamas di Lebanon.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas