Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khawatir Konflik Terus Berkobar di Timur Tengah, Iran Minta Pasukan AS dan Israel Keluar dari Suriah

Amir Saeid Iravani, diplomat senior Iran di PBB mendesak tentara AS dan Israel untuk angkat kaki dari Suriah.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Khawatir Konflik Terus Berkobar di Timur Tengah, Iran Minta Pasukan AS dan Israel Keluar dari Suriah
Tehran Times
Perwakilan Tetap Iran Amir Saeid Iravani. Diplomat senior Iran di PBB itu mengeluarkan seruan terbaru agar pasukan AS dan Israel keluar dari Suriah, di tengah kekhawatiran meningkatnya konflik di Timur Tengah. 

Anggota koalisi Poros Perlawanan yang menamai diri mereka Perlawanan Islam di Irak, melakukan kampanye serangan roket dan drone selama berbulan-bulan terhadap target-target AS.

Kampanye tersebut dihentikan pada bulan Februari setelah kematian tiga tentara AS di perbatasan antara Yordania dan Suriah.

Kematian 3 tentara AS itu memicu serangkaian serangan balasan intensif dari AS di Irak dan Suriah.

Namun faksi Perlawanan Islam di Irak berulang kali memperingatkan bahwa mereka siap melanjutkan serangan jika Presiden AS Joe Biden tidak memerintahkan penarikan pasukan AS dari Irak.

Sementara itu, IDF dan Hizbullah terlibat dalam bentrokan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, meningkatkan kekhawatiran atas eskalasi skala penuh.

Kekhawatiran ini digaungkan kembali pada hari Selasa (25/6/2024) di Dewan Keamanan PBB oleh Wakil Tetap Suriah Qusay al-Dahhak.

Qusay al-Dahhak menuduh AS dan sekutunya menerapkan kebijakan yang mendestabilisasi Timur Tengah, khususnya melalui upaya untuk melemahkan pemerintah Suriah dan mendukung Israel.

BERITA TERKAIT

Namun Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menyalahkan Iran dan Suriah karena membantu pergerakan milisi sekutu di seluruh negeri.

Iravani, dalam pernyataannya sendiri, menegaskan komitmen Iran terhadap resolusi politik di Suriah.

Namun ia mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut harus dilakukan melalui proses yang dipimpin Suriah dan difasilitasi oleh PBB dan tanpa campur tangan atau tekanan pihak asing.

Iran telah bekerja sama dengan pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad, yakni Rusia dan Turki.

Baca juga: Sumpah Bos Hamas Haniyeh Gegara Israel Serang Pengungsian: Darah Martir Tuntut Kita Tak Berkompromi

Proses perdamaian ketiga negara itu dikenal sebagai format Astana.

Meskipun Turki adalah sekutu NATO, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat mengkritik dukungan AS terhadap SDF, mengingat kelompok tersebut merupakan cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki.

Sementara itu Rusia, juga menyerukan penarikan pasukan AS dari Suriah dan mengkritik ketegangan geopolitik global diperburuk oleh perang Israel-Hamas di Gaza dan perang yang masih berkecamuk antara Rusia dan Ukraina.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas