Ukraina Resmi Miliki Pasukan Sistem Tak Berawak Pertama di Dunia, Siap Serang Rusia Hingga 1.000 KM
Terus dibombardir oleh pasukan Rusia yang menghabiskan banyak sumber daya manusia, Ukraina mulai mengubah strategi peperangan.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Terus dibombardir oleh pasukan Rusia yang menghabiskan banyak sumber daya manusia, Ukraina mulai mengubah strategi peperangan.
Militer Ukraina akan meningkatkan peperangan robot an non awak pada masa mendatang. Rencana tersebut telah disetujui oleh Presiden Volodymyr Zelensky yang telah menandatangani keputusan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional (NSDC) untuk membentuk Pasukan Sistem Tak Berawak di dalam Angkatan Bersenjata Ukraina.
Dikutip dari Ukrinform, Rabu (26/6/2024) sesuai dengan Pasal 107 Konstitusi Ukraina, memutuskan untuk memberlakukan keputusan NSDC "Tentang pembentukan Pasukan Sistem Tak Berawak sebagai jenis kekuatan terpisah dalam Angkatan Bersenjata Ukraina."
Baca juga: Oposisi Konservatif Ancam Pangkas Bantuan bagi Pengungsi Ukraina di Jerman
Pasukan tak berawak dalam angkatan bersenjata ini disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia.
Pasukan tak berawak ini diperkenalkan pada 11 Juni lalu, setelah empat bulan sebelumnya Zelensky membentuk cabang angkatan bersenjata terpisah dari angkatan darat, udara dan laut yang bertugas meningkatkan operasi drone.
Ukraina secara resmi memperkenalkan Pasukan Sistem Tak Berawaknya pada 11 Juni lalu, empat bulan setelah Presiden Volodymyr Zelensky mengeluarkan dekrit yang memerintahkan pembentukan cabang angkatan bersenjata terpisah yang bertugas meningkatkan operasi drone.
Pengumuman ini muncul sehari setelah Menteri Pertahanan Rustem Umerov menunjuk Kolonel Vadym Sukharevskyi, wakil kepala Angkatan Bersenjata Ukraina, sebagai komandan Pasukan Sistem Tak Berawak.
“Ukraina menjadi preseden yang belum pernah terlihat sejak penciptaan pesawat terbang dan angkatan udara,” kata Kolonel Vadym Sukharevskyi, wakil kepala Angkatan Bersenjata Ukraina, sebagai komandan Pasukan Sistem Tak Berawak.
Sepanjang invasi besar-besaran Rusia, Ukraina dan Rusia telah banyak berinvestasi dalam teknologi drone, yang merevolusi peperangan.
Bagi pasukan Ukraina yang kalah jumlah, drone telah menjadi salah satu senjata utama untuk menyerang kapal perang Rusia, pangkalan angkatan laut, kilang minyak, dan lapangan terbang di dalam wilayah pendudukan dan jauh di belakang garis musuh.
Baca juga: Zelensky Pecat Komandan Pasukan Gabungan Ukraina usai Dituduh Tak Kompeten
Menurut militer Ukraina dikutip dari Kyiv Independent, cabang baru angkatan bersenjata ini akan menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan sistem udara, laut, permukaan/bawah air, dan sistem tak berawak dan robot berbasis darat dalam misi tempurnya.
"Pembentukan Pasukan Sistem Tak Berawak berarti kita telah berhenti mempersiapkan diri (untuk perang sebelumnya). Kita sudah mulai mendikte aturan,” kata Sukharevskyi.
Lambang kesatuan tersebut adalah obot mirip burung layang-layang yang dihasilkan oleh AI. Burung layang-layang adalah “salah satu simbol paling dihormati dalam budaya Ukraina, yang terkait dengan berita kemenangan.”
Dengan adanya kesatuan drone tersebut, Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal Ivan Havryliuk mengatakan akan memungkinkan Ukraina untuk menyerang sasaran hingga wilayah Ural Rusia, sekitar 1.000 mil jauhnya dari Ukraina.