Israel Berencana Menahan Warga Palestina dalam 'Kandang di Dalam Sangkar' di Seluruh Gaza
Israel berencana untuk menahan warga Palestina dalam ‘gelembung kemanusiaan’ di seluruh Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Israel Berencana Menahan Warga Palestina dalam Gelembung Kemanusiaan di Seluruh Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Israel berencana untuk menahan warga Palestina dalam ‘gelembung kemanusiaan’ di seluruh Gaza.
Israel ingin menggantikan pemerintahan Hamas di Gaza dengan menempatkan warga Palestina dalam ‘kandang di dalam sangkar’.
Israel sedang bersiap untuk menciptakan “kantong kemanusiaan” atau “gelembung” eksperimental sebagai bagian dari rencana untuk menggantikan pemerintahan Hamas di Gaza setelah perang saat ini, Financial Times (FT) melaporkan pada 1 Juli.
Israel berencana meluncurkan proyek percontohan untuk skema ini di lingkungan Atatra, Beit Hanoun, dan Beit Lahia di Gaza utara.
Berdasarkan skema tersebut, militer Israel akan mengizinkan bantuan masuk dari penyeberangan Erez Barat di dekatnya kepada warga Palestina setempat yang telah diperiksa, yang akan mendistribusikan bantuan tersebut.
Orang-orang Palestina yang diperiksa kemudian secara bertahap akan mengambil alih pemerintahan sipil dalam “gelembung” tersebut sementara pasukan Israel mempertahankan kendali militer.
Jika berhasil, Israel kemudian akan memperluas daerah kantongnya ke arah selatan hingga ke bagian lain Gaza.
Israel yakin mereka dapat menggunakan gelembung tersebut untuk menggantikan Hamas, yang telah memerintah wilayah tersebut saat berada di bawah pengepungan Israel sejak 2007.
Seseorang yang akrab dengan pemikiran Israel mengatakan rencana itu juga merupakan cara untuk menambah tekanan dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan.
FT menambahkan bahwa usulan tersebut “ditanggapi dengan keraguan oleh banyak orang yang mengetahui rencana tersebut,” mengingat berlanjutnya kekuatan sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, yang terus memerangi pasukan Israel yang menduduki jalur tersebut.
Orang lain yang mengetahui rencana tersebut menyebutnya sebagai proyek “fantasi”.
“Kami sudah mencobanya di tiga wilayah berbeda di Gaza tengah dan utara, termasuk dengan klan lokal. Mereka semua dipukuli atau dibunuh oleh Hamas,” kata seorang mantan pejabat senior Israel yang mengetahui perencanaan pascaperang.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu bahwa mereka tidak akan membiarkan aktor mana pun “mengganggu” masa depan Jalur Gaza dan akan “memotong tangan pendudukan [Israel] yang mencoba merusak nasib dan masa depan rakyat kami. .”
Orang kedua yang mengetahui rencana Gaza pascaperang mengatakan Israel tidak dapat menemukan warga Palestina yang bersedia bekerja sama dengan pasukan pendudukan untuk memerintah Gaza sejak November.
“[Rencana] ini hanyalah iterasi terbaru. Gagasan yang ada di benak Israel adalah bahwa seseorang – negara-negara Arab, komunitas internasional – akan membiayainya, dan penduduk setempat di Gaza akan menjalankannya. Tapi tidak ada yang menggigit,” tambah sumber itu.
The Wall Street Journal mencatat bahwa rencana semacam itu mengungkapkan “kenyataan pahit mengenai dampak yang jarang disuarakan. Diantaranya, warga sipil Palestina dapat dikurung tanpa batas waktu di wilayah yang lebih kecil di Jalur Gaza sementara pertempuran terus berlanjut di luar.”
Surat kabar tersebut menambahkan bahwa “tentara Israel dapat dipaksa untuk tetap terlibat di daerah kantong tersebut selama bertahun-tahun sampai Hamas terpinggirkan.”
Chris Doyle dari Dewan Pemahaman Arab Inggris menyatakan bahwa “Israel ingin menempatkan warga Palestina di Gaza dalam gelembung ‘bebas Hamas’… kandang di dalam sangkar.”
SUMBER: THE CRADLE