Kalangan Politik Israel Ribut via WA Group Gegara Direktur RS Al-Shifa Dibebaskan
Pembebasan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Dr Muhammad Abu Salmiya telah memicu reaksi marah di Israel. Para menteri ribut di obrolan grup WhatsApp.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Pembebasan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Dr Muhammad Abu Salmiya telah memicu reaksi marah di Israel.
Banyak politisi menentangnya.
Menurut kantor berita Walla, para menteri mengungkapkan kemarahannya atas pembebasannya melalui obrolan grup WhatsApp.
“Mengapa orang ini, yang rumah sakitnya disandera dan dioperasikan oleh pusat komando Hamas, dibebaskan?,” kata Menteri Urusan Diaspora Amichai Chikli.
Siapa saja yang berkomentar dan apa yang mereka lontarkan?
- Menteri Permukiman Israel Orit Strock
Menteri Permukiman Orit Strock,, menjawab: “Tidak terpikirkan untuk melakukan hal seperti itu tanpa rapat kabinet. Saya serius bertanya, di bawah wewenang apa (ini dilakukan)?”
- Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengatakan pada X bahwa pembebasan tersebut adalah akibat dari “kelalaian keamanan”.
- Mantan Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz
Sementara itu, pemimpin oposisi dan Mantan Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz mengatakan pembebasan Abu Salmiya merupakan "kesalahan operasional moral dan etika oleh pemerintah," Middle East Eye melaporkan.
Baca juga: Direktur RS Al-Shifa, Dr Mohammed Abu Salmiya Dibebaskan, Ungkap Dokter Israel Ikut Pukuli Tahanan
- Menteri Pertahanan Yoav Gallant
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengeluarkan pernyataan serupa yang menjauhkan diri dari rilis tersebut.
"Prosedur pemenjaraan tahanan keamanan dan pembebasan mereka berada di bawah Shin Bet dan Dinas Penjara Israel, dan tidak tunduk pada persetujuan menteri pertahanan," kata kantornya.
- Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyah
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pembebasan itu dilakukan menyusul petisi yang diajukan ke pengadilan tinggi terhadap penahanan tahanan di fasilitas penahanan Sde Teiman yang terkenal kejam .
Netanyahu lantas mengatakan bahwa dia akan segera memerintahkan penyelidikan segera.
Ia kemudian menjelaskan bahwa identitas para tahanan yang dibebaskan “ditentukan secara independen oleh petugas keamanan berdasarkan pertimbangan profesional mereka”.
Tidak ada komentar resmi dari otoritas Israel mengenai pembebasan Abu Salmiya, tetapi beberapa menteri dilaporkan marah dengan pembebasan Abu Salmiya.
- Keluarga tawanan Israel
Ayah dari seorang tawanan Israel yang terbunuh, Noa Marciano, yang tewas oleh serangan udara Israel menurut Hamas, menuduh Abu Salmiya "secara tidak langsung bertanggung jawab atas pembunuhannya" ketika dia mengkritik pemerintah atas pembebasannya.
Reaksi Abu Salmiya
Sementara itu, Abu Salmiya mengaku terkejut dengan reaksi Israel.
Berbicara setelah pembebasannya, Abu Salamiya mengatakan situasi tahanan Palestina di penjara Israel "tragis".
"Apa yang dialami para tahanan adalah sesuatu yang belum pernah dialami oleh rakyat Palestina sejak Nakba hingga hari ini," katanya, mengacu pada pemindahan massal warga Palestina setelah pembentukan Israel pada tahun 1948.
Dia mengatakan para tahanan tidak mendapatkan cukup makanan dan air dan menghadapi “penghinaan fisik” dan menyebut
“Kami akan membangun kembali Gaza dari nol, dan kami akan mengembalikan Kompleks Medis Shifa, tempat kami ditahan, menjadi seperti semula dan lebih baik, Insya Allah.”
Ia mengatakan kepada wartawan bahwa pembebasannya dilakukan setelah melalui proses hukum formal.
Berdasarkan hukum tersebut, ia dinyatakan tidak terbukti bersalah atas apa pun.
Menurut lembaga penyiaran Israel Kan, ia dibebaskan bersama warga Palestina lainnya pada hari Senin (1/7/2024) karena kelebihan kapasitas di fasilitas penahanan Israel.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)