Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turki, Pekerja Bandara Antalya Ogah Isi Bahan Bakar
Pesawat Israel mendarat darurat di Turki karena salah satu penumpangnya sakit kemarin. Pekerja Bandara Antalya menolak mengisi bahan bakar.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Selain itu, Erdogan mengecam serangan Israel yang menewaskan warga sipil serta merusak bangunan-bangunan di Jalur Gaza.
Pada bulan Mei 2024, Turki mengumumkan penghentian semua perdagangan dengan Israel dan juga bergabung dengan gugatan hukum Afrika Selatan di Mahkamah Internasional terhadap genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Larangan perdagangan dengan Israel dihentikan hingga Israel bersedia untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan menuntut gencatan senjata permanen, seperti diberitakan The New York Times.
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 37.877 jiwa dan 86.969 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (30/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel