7 Poin Pernyataan Direktur RS Al-Shifa yang Baru Dibebaskan: Berat Badan Para Tahanan Turun 30 Kg
Direktur RS Al-Shifa, Abu Salmiya menceritakan kondisi para tahanan selama ia ditahan di penjara Israel selama lebih dari 7 bulan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
Abu Salmiya menilai ia ditahan semata-mata karena alasan politik.
5. Abu Salmiya dan lainnya menjadi sasaran penyiksaan yang kejam.
Pasukan Israel menyerbu sel tahanan dan menyerang mereka hampir setiap hari.
6. Abu Salmiya dan lainnya tidak dapat menemui pengacara, dan tidak ada lembaga internasional yang mengunjungi mereka.
7. Selama dua bulan, tidak ada satupun narapidana yang makan lebih dari satu potong roti sehari.
Pembebasan Abu Salmiya Memicu Keributan di Israel
Dibebaskannya direktur RS Al-Shifa, Dr Muhammad Abu Salmiya, rupanya memicu keributan di dalam Israel karena nampaknya tidak semua pihak mengetahui dan menyetujui pembebasan tersebut.
Sejumlah pihak saling menyalahkan dan berusaha menghindar agar tidak disalahkan.
Dilansir Times of Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Pengadilan Tinggi setidaknya ikut bertanggung jawab.
Para pemimpin oposisi mengatakan pemerintah telah gagal.
Sementara Agen Keamanan Israel, Shin Bet mengatakan mereka telah memperingatkan selama setahun bahwa tidak ada cukup sel untuk menahan tersangka.
Di sisi lain, Menteri Keamanan Nasional Israel Ben Gvir dan pejabat lainnya menyalahkan Shin Bet dan IDF.
Baca juga: Direktur RS Al-Shifa Akhirnya Bebas setelah Ditahan Lebih dari 7 Bulan di Penjara Israel
“Sudah waktunya perdana menteri memberhentikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan ketua Shin Bet dalam menjalankan kebijakan independen yang bertentangan dengan posisi kabinet,” ucap Ben Gvir.
Ben Gvir bahkan menyerukan ketua Shin Bet untuk berhenti, menurut percakapan perpesanan yang bocor.
Baik Gallant maupun Netanyahu tidak mau terlalu terlibat soal pembebasan tahanan Palestina kali ini.