Lufthansa Menghentikan Penerbangan Malam Dari dan Menuju Beirut karena Situasi di Timur Tengah
Lufthansa menghentikan penerbangan malam ke dan dari Beirut karena situasi Timur Tengah.
Editor: Muhammad Barir
Lufthansa Menghentikan Penerbangan Malam ke dan Dari Beirut karena Situasi Timur Tengah
TRIBUNNEWS.COM- Lufthansa menghentikan penerbangan malam ke dan dari Beirut karena situasi Timur Tengah.
Grup Lufthansa telah menghentikan penerbangan malam ke dan dari Beirut hingga 31 Juli karena situasi di Timur Tengah, kata seorang juru bicara pada hari Senin, lapor Reuters.
Juru bicara tersebut mengatakan perubahan telah dimulai pada 29 Juni dan penerbangan siang hari akan beroperasi seperti sebelumnya.
Swiss International Air Lines, anak perusahaan Lufthansa Group, juga mengatakan akan memindahkan penerbangan malamnya di Beirut ke siang hari hingga akhir Juli “karena perkembangan politik di perbatasan antara Lebanon dan Israel”.
Maskapai penerbangan tersebut tidak memberikan informasi rinci tentang sifat ancaman tersebut.
Pada bulan Maret, pemerintah Lebanon mengatakan akan mengajukan keluhan mendesak kepada Dewan Keamanan PBB atas dugaan gangguan Israel terhadap sistem navigasinya yang menurutnya berdampak pada keselamatan penerbangan sipil di wilayah udara Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut.
Swiss International Air Lines, pada hari Senin, mengatakan perubahan jadwalnya tidak terkait dengan potensi gangguan GPS pada pesawatnya yang terbang ke Beirut.
“Pilot kami dilatih untuk menangani situasi seperti itu dan pesawat kami memiliki beberapa sistem lain ketika satu sistem tidak lagi dapat dipercaya,” kata juru bicara Swiss.
Sebelumnya, awak pesawat tidak bermalam di Lebanon setelah terbang dari Zurich, melainkan tetap berada di dalam pesawat saat mempersiapkan penerbangan pulang, tambah juru bicara tersebut.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR