Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Israel: IDF Butuh Waktu Empat Minggu untuk Akhiri Operasi di Rafah

Belum lama ini, media Israel melaporkan kalau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) butuh waktu empat minggu untuk menyelesaikan operasi di Rafah.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Media Israel: IDF Butuh Waktu Empat Minggu untuk Akhiri Operasi di Rafah
JACK GUEZ / AFP
Dalam gambar yang diambil selama tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 15 Desember 2023, tentara mengunjungi terowongan yang dilaporkan digunakan Hamas untuk menyerang Israel melalui penyeberangan perbatasan Erez pada 7 Oktober 2023. - Belum lama ini, media Israel melaporkan kalau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) butuh waktu empat minggu untuk menyelesaikan operasi di Rafah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Israel-Hamas pada Selasa (2/7/2024).

Belum lama ini, media Israel melaporkan kalau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) butuh waktu empat minggu untuk menyelesaikan operasi di Kota Rafah, Jalur Gaza.

Menurut Channel 12 Israel mengklaim IDF memperkirakan bahwa empat minggu tambahan diperlukan untuk menyelesaikan operasi militernya di kota Rafah di selatan Gaza.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa IDF juga membutuhkan beberapa minggu lagi untuk menghilangkan terowongan yang tersisa di kota tersebut.

Simak perkembangan lainnya.

Pasokan Listrik di Gaza

Dalam perkembangan lain terkait situasi di Gaza, Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengkritik keputusan pemerintah Israel untuk memasok listrik ke pabrik pembuangan limbah dan desalinasi air di Gaza.

Militer Israel menanggapi dengan mengatakan bahwa tindakan itu penting untuk memerangi dan mencegah penyakit yang dapat mengancam tawanan dan tentara Israel.

Dikatakannya, pabrik desalinasi akan menyediakan air minum untuk Deir el-Balah dan Khan Yunis, tempat sebagian besar penduduk Gaza sekarang tinggal.

BERITA REKOMENDASI

Militer menambahkan bahwa mereka menerima izin untuk memulihkan pasokan listrik dari pimpinan politik Israel.

Hal ini juga mengingatkan publik bahwa “mata dunia dan tentu saja mata Amerika Serikat tertuju pada pertanyaan tentang bagaimana kita akan menangani masalah kemanusiaan dan sipil dalam persiapan operasi di Rafah”.

Baca juga: Menhan Israel Yoav Gallant Berkunjung ke Rafah, Mengklaim akan Mencekik Selang Pernapasan Hamas

Ladang di Gaza

Pada awal musim panas, ladang-ladang Gaza biasanya dipenuhi tanaman matang dan buah-buahan dengan berbagai warna, aroma, dan ukuran.

Namun, hampir sembilan bulan setelah perang Israel di Gaza, hasil panen yang melimpah di wilayah itu telah berubah menjadi kehancuran dan krisis kemanusiaan yang mengerikan.

Laporan PBB menyebutkan 96 persen penduduk Gaza mengalami kerawanan pangan dan satu dari lima warga Palestina, atau sekitar 495.000 orang, menghadapi kelaparan.


Citra satelit yang dianalisis oleh tim investigasi digital Al Jazeera, Sanad, menunjukkan bahwa lebih dari separuh (60 persen) lahan pertanian Gaza, yang penting untuk memberi makan penduduk yang kelaparan di wilayah yang dilanda perang itu, telah rusak atau hancur akibat serangan Israel.

Situasi Khan Yunis

Dalam 24 jam terakhir situasi di wilayah timur Khan Younis cukup sulit bagi para penduduk.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas