Intelijen Jerman Bertemu dengan Hizbullah untuk Kedua Kalinya Sejak 7 Oktober
Intelijen Jerman bertemu dengan Hizbullah untuk kedua kalinya sejak 7 Oktober.
Penulis: Muhammad Barir
Intelijen Jerman Bertemu dengan Hizbullah untuk Kedua Kalinya Sejak 7 Oktober
TRIBUNNEWS.COM- Intelijen Jerman bertemu dengan Hizbullah untuk kedua kalinya sejak 7 Oktober.
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan kepada wakil kepala intelijen Jerman bahwa negara-negara Barat harus memberikan tekanan lebih besar pada Israel untuk menghentikan perang di Gaza.
Wakil Direktur intelijen luar negeri Jerman, Uli Diyal, baru-baru ini bertemu dengan Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem, demikian yang dilaporkan surat kabar Lebanon Al-Akhbar pada tanggal 2 Juli.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan kedua keduanya sejak awal tahun ini.
Menurut Al-Akhbar, Diyal mengunjungi Beirut pada hari Sabtu dan bertemu dengan Qassem, kembali ke Berlin keesokan harinya tanpa bertemu dengan pejabat Lebanon lainnya.
“Suasana pertemuan itu positif,” kata sumber kepada Al-Akhbar.
Sumber tersebut menambahkan bahwa kedua belah pihak menyampaikan pandangan mereka mengenai situasi di Jalur Gaza dan Lebanon selatan.
Kepala intelijen Jerman “tidak membawa pesan-pesan ancaman seperti yang biasa dilakukan utusan negara-negara Barat dalam pertemuan mereka dengan para pejabat Lebanon, dan dia juga tidak membawa inisiatif komprehensif apa pun,” kata mereka.
Sebaliknya, kunjungan tersebut merupakan lanjutan pertemuan pertama antara Qassem dan Diyal, sekaligus melengkapi kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock ke Beirut pekan lalu.
Baerbock bertemu dengan para pejabat Lebanon selama kunjungan tersebut dan menekankan pentingnya deeskalasi di perbatasan selatan Lebanon.
Dia juga mengatakan bahwa upaya ekstensif harus dilakukan untuk menghindari pecahnya perang habis-habisan antara Hizbullah dan Israel.
Selama pertemuan antara Diyal dan Qassem, wakil ketua Hizbullah “tidak berbeda dengan pernyataan kelompok perlawanan atau posisinya pada pertemuan sebelumnya bulan Januari lalu … dia menegaskan kembali bahwa setiap diskusi mengenai gencatan senjata di selatan terkait dengan gencatan senjata yang diterima oleh Palestina.
Perlawanan di Gaza dan jika negara-negara Barat takut akan pecahnya perang besar, mereka harus memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan perangnya di Gaza,” ungkap sumber tersebut kepada Al-Akhbar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.