Perang Rusia-Ukraina Hari ke-861: Pemicu Invasi Rusia, Pemimpin Separatis Pro-Putin Dijatuhi Hukuman
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-861: Pemicu invasi Rusia, pemimpin separatis Luhansk pro-Putin dijatuhi hukuman 12 tahun penjara di Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-861 pada Rabu (3/7/2024).
Hari ini pukul 03.33 waktu setempat, walikota Novorossiysk di Krasnodar, Andriy Kravchenko mengatakan drone angkatan laut Ukraina menyerang armada laut Rusia.
“Serangan kapal tak berawak berhasil dihalau di Novorossiysk… Jangan berada di ruang terbuka dekat laut,” tulis Kravchenko di Telegram, seperti diberitakan Suspilne.
Militer Ukraina dan dinas khusus biasanya menyajikan versi mereka tentang hasil serangan tersebut pada hari berikutnya atau bahkan setelahnya.
AS akan Beri Bantuan Lagi ke Ukraina
Amerika Serikat (AS) akan segera mengumumkan bantuan keamanan baru senilai lebih dari 2,3 miliar dolar untuk Ukraina.
"Paket senjata terbaru akan mencakup senjata seperti senjata anti-tank dan pencegat pertahanan udara, dan akan memungkinkan percepatan pengadaan Nasams (sistem rudal permukaan-ke-udara) dan pencegat pertahanan udara Patriot," kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin kepada Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umarov, di Pentagon, Selasa (2/7/2024) kemarin.
AS Dukung Ukraina Segera Gabung NATO
Dalam pertemuan itu, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin juga menyetujui aspirasi Ukraina untuk akhirnya bergabung dengan NATO, lebih dari dua tahun setelah invasi besar-besaran Rusia.
"Kami akan mengambil langkah-langkah untuk membangun jembatan menuju keanggotaan NATO bagi Ukraina," katanya, mengacu pada pertemuan puncak NATO minggu depan di Washington.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan kepala staf presiden Ukraina, Andriy Yermak, kemarin membahas niat anggota NATO untuk membawa Ukraina lebih dekat ke NATO, menurut pernyataan wakil juru bicara departemen luar negeri AS, Vedant Patel.
Baca juga: Tak Punya Banyak Prajurit, Ukraina Hanya Bisa Serang Balik Rusia Dengan Drone dan Rudal dari Barat
PM Hongaria Desak Ukraina Setuju Berdamai dengan Rusia
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orbán, mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mempertimbangkan gencatan senjata dengan Rusia.
“Gencatan senjata yang dikaitkan dengan tenggat waktu akan memberikan kesempatan untuk mempercepat perundingan perdamaian. Saya menjajaki kemungkinan ini dengan presiden dan saya berterima kasih atas jawaban dan negosiasinya yang jujur,” katanya kemarin.
Zelensky tidak menanggapi komentar tersebut.
Presiden Ukraina itu sebelumnya mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghentikan serangan militernya bahkan jika tuntutan gencatan senjatanya dipenuhi.
Dalang Invasi Rusia, Pemimpin Separatis Pro-Putin Dijatuhi Hukuman 12 Tahun Penjara di Ukraina
Ukraina menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara secara in absentia kepada seorang pemimpin separatis, Leonid Pasechnik dari wilayah Luhansk yang memisahkan diri.