Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokumen Intelijen Israel Bocor, AS Bakal Jadi Eksekutor Pengusiran Warga Gaza ke Sinai Mesir

Pengusiran Warga Gaza, harus dilakukan bahkan ketika perang sedang berlangsung, dengan negara-negara asing yang dipimpin oleh AS dalam pelaksanaannya.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dokumen Intelijen Israel Bocor, AS Bakal Jadi Eksekutor Pengusiran Warga Gaza ke Sinai Mesir
Abed Zagout/Anadolu Agency
Sejumlah keluarga Palestina berlindung di pangkalan logistik UNRWA dan di tenda-tenda darurat yang mereka bangun di sekitar tempat penyimpanan saat mereka berjuang menghadapi cuaca dingin di Rafah, Gaza pada 13 Desember 2023. Abed Zagout/Anadolu Agency 

Dokumen Intelijen Israel Bocor, AS Bakal Jadi Eksekutor Pengusiran Warga Gaza ke Sinai Mesir

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah dokumen yang bocor dari Kementerian Intelijen mengungkap rencana rezim pemerintahan Israel untuk memindahkan warga Palestina di Jalur Gaza ke Mesir.

Tertanggal Oktober tahun lalu, rencana tersebut mengacu pada pemindahan “paksa” penduduk dari daerah kantong Palestina ke Sinai, yang akan memberikan “hasil strategis yang positif dan berjangka panjang.”

Proses tiga tahap diuraikan dalam dokumen tersebut.

Baca juga: Dokumen Intelijen Israel Bocor: Mau Jadikan Warga Gaza Kaum Terusir di Tenda-Tenda Sinai Mesir

Tiga tahap pengusiran itu terdiri dari pendirian kota tenda di Sinai, pembukaan koridor kemanusiaan, pembangunan kota di Sinai Utara dan tidak mengizinkan para pengungsi untuk kembali ke aktivitas atau tempat tinggal apa pun di dekat perbatasan Israel.

Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel rupanya sangat mendukung rencana pemindahan paksa dan merekomendasikan agar hal itu dilaksanakan pada akhir perang.

Hal ini dipandang sebagai pilihan “pilihan” dari tiga pilihan yang diusulkan untuk masa depan rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Baca juga: PM Yordania: Pengusiran Warga Palestina dari Gaza Kami Anggap Sebagai Deklarasi Perang

BAZNAS RI bekerja sama dengan lembaga lokal di Gaza, Althouri Woman Center (AWC) menyalurkan makanan dan air bagi pengungsi Palestina di Rafah, Gaza selatan, selama Ramadhan 1445 H.
BAZNAS RI bekerja sama dengan lembaga lokal di Gaza, Althouri Woman Center (AWC) menyalurkan makanan dan air bagi pengungsi Palestina di Rafah, Gaza selatan, selama Ramadhan 1445 H. (Istimewa)

AS Pimpin Eksekusi Pengusiran

BERITA TERKAIT

Pengusiran atau dihaluskan menjadi 'evakuasi', menurut rekomendasi dokumen tersebut, harus dilakukan bahkan ketika perang sedang berlangsung, dengan negara-negara asing yang dipimpin oleh AS dalam pelaksanaannya.

Pengungsi total dikatakan sebagai hasil yang diharapkan dari perang ini dan, setelah mereka mengungsi, warga Palestina tidak akan diizinkan kembali ke rumah mereka di Gaza.

Seorang pejabat di Kementerian Intelijen menegaskan bahwa dokumen tersebut asli dan didistribusikan atas nama divisi kebijakan kementerian dan tidak seharusnya sampai ke media.

Namun, situs Calcalist memperoleh salinan dokumen tersebut dan menerbitkannya.

Resmikan David Passage

Terkait situasi di perbatasan dalam Perang Gaza, alih-alih menarik diri dan membuka perbatasan yang kini mereka kuasai, Israel seolah memantik konflik baru dengan negara tetangga mereka Mesir dengan meresmikan jalur baru lintas perbatasan.

Dalam perkembangan baru-baru ini, Pendudukan Israel meresmikan "David Passage", sebuah rute darat baru yang ditempatkan di dekat perbatasan Gaza-Mesir.

Baca juga: Emblem Seragam Tentara IDF di Gaza Gambarkan Peta Israel Raya: Dari Yordania, Saudi, hingga Mesir

David Passage ini seolah-olah menggantikan titik penyeberangan perbatasan Rafah Karam Abu Salem (Kerem Shalom) saat Israel tak juga membuka titik penyeberangan Rafah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas