TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Joe Biden mendapatkan keraguan dari dalam Partai Demokrat soal apakah ia harus tetap mencalonkan diri di Pilpres 2024.

Hal tersebut dikarenakan Partai Demokrat khawatir perihal kondisi Biden setelah debat presiden pertama.

Dikutip dari The Washington Post, salah satu anggota Kongres yang sedang menjabat telah meminta agar Biden keluar dari kontestasi Pilpres AS 2024.

Bahkan, lebih dari setengah lusin pejabat Demokrat terkemuka lainnya telah menyuarakan kekhawatiran tentang kelayakan Biden sebagai kandidat atau kemampuannya untuk mengalahkan Donald Trump.

Beberapa mantan pejabat Demokrat juga telah meminta agar Biden mundur dan agar partai tersebut memilih calon baru.

Namun Biden telah mengatakan ia tak memiliki niatan untuk mundur dan tetap ikut serta dalam pencalonan.

Biden bahkan berusaha meyakinkan para petinggi Demokrat di Capitol Hill bahwa ia layak untuk dipilih kembali meskipun penampilannya tidak meyakinkan dalam debat minggu lalu.

Biden menelepon anggota tim kampanyenya yang khawatir dan memberi tahu mereka bahwa dia tidak akan ke mana-mana, menurut dua sumber yang mengetahui panggilan tersebut.

"Saya (tetap) mencalonkan diri," kata Biden, dikutip dari Reuters.

Dirinya menambahkan bahwa ia tetap menjadi pemimpin Partai Demokrat dan tidak akan disingkirkan dari persaingan melawan calon dari Partai Republik Donald Trump

Tak lama setelah ia berbicara, dua jajak pendapat nasional menunjukkan peluang Biden melawan Trump telah memburuk sejak debat tersebut.

Baca juga: Gedung Putih Gelar Jumpa Pers Dadakan terkait Wacana Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024

Sebuah survei Wall Street Journal menemukan Trump mengalahkan Biden dengan margin 48 persen berbanding 42 persen, naik satu poin persentase.

Sementara jajak pendapat New York Times/Siena menemukan keunggulan Trump atas Biden telah melebar tiga poin menjadi 49 persen berbanding 43 persen.

Biden Dianggap Terlalu Tua

Sepanjang kampanye, para pembantu Biden telah menepis dengan agresif anggapan bahwa ia telah direndahkan.

Beberapa pendukung bahkan marah dengan perhatian apa pun yang didapat masalah ini jika dibandingkan dengan cerita tentang apakah Trump mengatakan kebenaran atau tidak.

Hampir setahun yang lalu, pada bulan Agustus 2023, jajak pendapat Associated Press-NORC menemukan bahwa tiga perempat orang dewasa AS mengatakan bahwa Biden yang berusia 81 tahun terlalu tua untuk secara efektif menjabat sebagai presiden selama empat tahun lagi.

AP-NORC menemukan pada bulan Februari ini bahwa enam dari 10 orang dewasa "tidak terlalu" atau "sama sekali tidak" yakin bahwa Biden memiliki kemampuan mental untuk menjabat sebagai presiden.

Meskipun sentimen tersebut hampir sama dengan lawannya dari Partai Republik yang berusia 78 tahun, Donald Trump.

Baca juga: Joe Biden Ketar Ketir Didesak Mundur dari Pilpres AS, Posisinya Bakal Diganti Kamala Harris

Standar media untuk meliput kesehatan presiden telah berubah drastis selama bertahun-tahun.

Hal itu tidak banyak diketahui pada saat itu, tetapi setelah Presiden Woodrow Wilson menderita stroke parah pada tahun 1919, istrinya secara efektif menjalankan pemerintahan selama sisa masa jabatannya.

Dan, pada masa sebelum adanya televisi, pers sebagian besar bungkam tentang kecacatan yang membuat Franklin D. Roosevelt sebagian besar waktu duduk di kursi roda.

Empat wartawan dari Times berkolaborasi dalam sebuah cerita, yang diterbitkan hari Selasa, yang mengatakan beberapa orang yang telah menemui Biden di balik pintu tertutup memperhatikan "dia semakin tampak bingung atau lesu, atau kehilangan alur pembicaraan".

(Tribunnews.com/Whiesa)