Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?

Setelah membubarkan organisasi Jamaah Islamiyah (JI), sejumlah eks pimpinannya berjanji tidak akan lagi menggunakan jalan kekerasan.…

zoom-in Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?
BBC Indonesia
Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat? 

Para mulanya mendiskusikan ide ini dengan beberapa tokoh Jamaah Islamiyah lainnya, sebelum menyampaikannya kepada Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Densus 88 lantas memfasilitasi pertemuan para anggota Jamaah Islamiyah di sebuah hotel di Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni lalu, hingga akhirnya lahir deklarasi pembubaran itu, kata Ali Fauzi.

Deklarasi itu, katanya, menandai perubahan tujuan para mantan anggota Jamaah Islamiyah.

"Kalau tujuan kemarin kan jelas itu, memerangi Indonesia dan mendirikan negara Islam. Sekarang pemikiran-pemikiran ini dihapuskan dari visi-misi mereka," kata Ali Fauzi.

"Sekarang tujuannya lebih mengerucut, lebih kepada tarbiyah wa dakwah, lebih kepada pendidikan dan dakwah. Tidak ada jihadnya lagi. Kalau dulu itu kan enggak bisa dipisah, dakwah wa jihad."

Pergeseran fokus Jamaah Islamiyah ke pendidikan dan dakwah sesungguhnya telah terjadi sejak kira-kira 16 tahun terakhir.

Lembaga riset Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) mencatat, titik baliknya muncul pada 2007, saat Jamaah Islamiyah nyaris binasa pasca-bentrokan bersenjata dengan polisi di Poso, Sulawesi Tengah.

BERITA REKOMENDASI

Apalagi, saat itu 40 anggota kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al-Qaeda itu ditangkap, termasuk sejumlah petingginya.

Namun, perlahan Jamaah Islamiyah membangun ulang kekuatannya.

Dalam sebuah pertemuan di Surabaya, Jawa Timur, pada 2008, Para terpilih menjadi amir baru. Dan, di bawah pimpinannya, Jamaah Islamiyah mengalihkan fokus pada dakwah dan penyebaran pengaruh politik alih-alih jihad dengan jalan kekerasan.

Dengan fokus baru di bawah pimpinan Para, kelompok ini lantas kerap disebut Neo Jamaah Islamiyah.

"Keputusan untuk fokus pada dakwah dibandingkan operasi atau amaliyah merupakan pengakuan atas kelemahan [Jamaah Islamiyah] yang ada saat ini sekaligus sebagai perhitungan strategis ke depan," tulis IPAC dalam laporannya pada 2017 berjudul "The Re-emergence of Jemaah Islamiyah".

"JI membutuhkan basis massa yang lebih luas dan hal ini hanya dapat dicapai dengan menjangkau [publik] melalui ceramah-ceramah di tempat umum atau taklim."

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas