Makin Mesra, Kim Jong Un Kirim Militer Elit Korea Utara ke Rusia untuk Gelar Pelatihan Khusus
Kantor Pusat Pyongyang tidak memberikan rincian lebih lanjut, seperti rencana perjalanan delegasi dan tujuan kunjungan.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan kirim delegasi militer elit ke Rusia untuk menggelar pelatihan khusus, memperdalam kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow.
Informasi ini mencuat setelah Kantor Berita Pusat Korea mengatakan bahwa delegasi pendidikan militer Tentara Rakyat Korea yang dipimpin oleh Kim Kum-chol, presiden Universitas Militer Kim Il Sung sedang melakukan perjalanan ke Rusia pada Senin (8/7/2024).
Kantor Pusat Pyongyang tidak memberikan rincian lebih lanjut, seperti rencana perjalanan delegasi dan tujuan kunjungan.
Namun mengutip dari Yonhap News perjalanan tersebut menandai kunjungan publik pertama oleh pejabat militer Korea Utara ke Rusia sejak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin sah menandatangani pakta Kemitraan Strategis Komprehensif"
Baca juga: Kim Jong Un Tuding AS, Jepang dan Korsel Bersekutu Bentuk NATO Asia Untuk Kalahkan Korea Utara
Adapun isi pakta tersebut mencakup perjanjian pertahanan bersama apabila salah satu dari kedua belah pihak terlibat dalam keadaan perang karena invasi bersenjata dari satu negara atau beberapa negara bagian, maka pihak lain harus memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya dengan segala cara yang mereka bisa.
Kim Jong Un Dukungan Penuh Agresi Rusia
Sebelum elit Korut dikirim ke Rusia untuk menggelar pelatihan khusus, pada awal bulan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin telah lebih dulu tiba di bandara Korea Utara untuk bertemu dengan pemimpin Kim Jong Un, membahas pengembangan hubungan bilateral serta membangun dunia multipolar.
Kunjungan kali ini menjadi kunjungan pertama Putin ke Korea Utara dalam 24 tahun terakhir.
Kim tak sendiri dalam lawatannya ia turut mengajak sejumlah pejabat tinggi Rusia diantaranya Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Wakil Perdana Menteri Pertama Denis Manturov, Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, dan Menteri Pertahanan Andrey Belousov.
Kemudian ada Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko, Menteri Kesehatan Mikhail Murashko, dan Kepala Kementerian Pertahanan Transportasi Roman Starovoyt, Kepala Roscosmos Yury Borisov, kepala Kereta Api Rusia Oleg Belozerov, Gubernur Primorye Oleg Kozhemyako dan lainnya.
Meski kemesraan yang terjalin antara Jong Un dan Vladimir Putin mendapat banyak pertentangan namun hal tersebut tak membuat pemimpin Korut mundur.
Kim Jong-un secara terbuka menyatakan dukungan penuh dan solidaritas kepada pemerintah, tentara, dan rakyat Rusia dalam melaksanakan operasi militer khusus di Ukraina untuk melindungi kedaulatan, kepentingan keamanan, dan integritas wilayah.
"Kami sangat menghargai dukungan Anda yang konsisten dan tak tergoyahkan untuk kebijakan Rusia, termasuk dalam hal Ukraina," mengutip pernyataan Putin pada awal pembicaraan dengan Kim.
Sementara itu merespon pernyataan Kim, Presiden Putin mengapresiasi dukungan tersebut dan menegaskan bahwa kedua negara akan menandatangani perjanjian untuk memperkuat kemitraan strategis.
“Kami sangat menghargai dukungan Anda yang konsisten dan tidak berubah terhadap kebijakan Rusia, termasuk terhadap kebijakan Ukraina,” ucap Putin.
Sebagai imbalan atas dukungan Pyongyang ke Moskow Rusia telah mengirimkan teknologi ke Korea Utara untuk membantu rencana mereka meluncurkan sejumlah satelit mata-mata yang dapat melindungi Pyongyang dari ancaman musuh di kawasan tersebut.
Terbaru Putin melakukan kunjungan ke Pyongyang. Kunjungan kali ini menjadi kunjungan pertama Putin ke Korea Utara dalam 24 tahun terakhir.
Sejumlah pihak meyakini bahwa kunjungan tersebut berpotensi besar mempererat hubungan Rusia dan Korut yang terjalin selama bertahun-tahun, saat kedua negara sama-sama menghadapi isolasi internasional.