Pemukim Israel Mendirikan Pos Pemukiman Baru di Tepi Barat yang Diduduki
Pemukim Israel mendirikan pos pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.
Editor: Muhammad Barir
Pemukim Israel Mendirikan Pos Pemukiman Baru di Tepi Barat yang Diduduki
TRIBUNNEWS.COM- Pemukim Israel mendirikan pos pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.
Pemukim Israel hari ini mendirikan tenda di desa Bitello, sebelah barat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, kantor berita Wafa melaporkan.
Menurut penduduk setempat, sekelompok pemukim memasuki desa untuk mendirikan tenda di dekat Gunung Mustafa Al-Ali dan mulai mengibarkan beberapa bendera Israel, yang diyakini sebagai upaya untuk mendirikan pos pemukiman baru di daerah tersebut.
Warga juga melaporkan bahwa ini merupakan kejadian terbaru menyusul pembongkaran sebuah bangunan di kawasan tersebut oleh buldoser Israel sepekan lalu.
Semua pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan para pemukim yang tinggal di dalamnya adalah ilegal menurut hukum internasional.
Hal ini juga dipandang sebagai hambatan terhadap solusi dua negara yang disepakati secara internasional. Namun demikian, diperkirakan terdapat 800.000 pemukim ilegal yang tinggal di 164 pemukiman dan 116 pos terdepan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Sementara itu, puluhan pemukim Israel hari ini menyerbu lokasi Makam Yusuf di kota Nablus, Tepi Barat, di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel.
Para pemukim menyerbu daerah tersebut saat fajar untuk melakukan ritual Talmud sementara pasukan besar tentara Israel, disertai dengan buldoser militer, memasuki timur Nablus, merusak jalan-jalan di sekitar tempat suci tersebut, lapor Wafa.
Selain itu, pasukan Israel menembakkan peluru tajam, granat setrum, dan gas air mata ke arah warga Palestina yang berusaha melindungi daerah tersebut.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Makam Yusuf diyakini oleh warga Palestina sebagai tempat pemakaman tokoh agama setempat, Syekh Yousef Dweikat.
Namun orang-orang Yahudi Israel percaya bahwa di sana terdapat makam Nabi Yusuf (Yousef, dalam bahasa Arab).
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 38.150 warga Palestina sejak 7 Oktober.
Setidaknya 570 warga Palestina, termasuk 136 anak-anak, tewas dalam periode yang sama, dan lebih dari 5.350 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR