TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan jumlah senjata dari sekutunya, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara (Eropa) Barat, tidak cukup untuk berperang melawan Rusia.

Zelensky mengunjungi AS saat para pemimpin NATO mengadakan pertemuan puncak di Washington DC.

Dalam kunjungan tersebut, Zelensky meminta lebih banyak pengiriman senjata dari AS dan negara-negara Barat ketika ia berpartisipasi dalam acara bersama Senator AS, Mitch McConnell, di Ronald Reagan Institute pada Selasa (9/7/2024) kemarin.

Pada beberapa kesempatan, Zelensky menekankan perbedaan kekuatan militer Ukraina dan Rusia dalam perang.

"Itu tidak cukup. Itu tidak akan pernah cukup," katanya kemarin, mengacu pada lima sistem rudal Patriot tambahan yang dijanjikan Presiden AS Joe Biden pada hari yang sama kepada Ukraina atas nama AS, Jerman, Rumania, dan negara-negara lain.

Ketika ditanya tentang nasib 31 tank tempur utama Abrams yang dipasok AS tahun lalu, Zelensky mengatakan jumlah tersebut terlalu rendah untuk mengubah situasi di medan perang.

Menurutnya, jumlah jet F-16 yang dijanjikan oleh donor Barat tidak mencukupi.

"Rusia menggunakan sekitar 300 jet dalam konflik Ukraina, sementara Kyiv hanya akan mampu mengerahkan 10 hingga 20 jet F-16 dalam waktu dekat, katanya, seperti diberitakan IFP News.

Presiden Ukraina itu berpendapat, Ukraina sulit menyaingi kekuatan militer Rusia agar setidaknya bisa mengusir mereka dari wilayah Ukraina.

"Bahkan jika kita punya 50, itu tidak ada apa-apanya. Mereka (Rusia) punya 300 jet," kata Zelensky.

"Karena berada di posisi bertahan, Ukraina akan membutuhkan armada 128 jet F-16 untuk mengimbangi Rusia," lanjutnya.

Baca juga: KTT NATO: Biden Janjikan Tambah Pertahanan Udara untuk Ukraina

Selain itu, Zelensky mendesak AS untuk mencabut semua pembatasan penggunaan senjata dari AS terhadap target-target yang berada jauh di dalam wilayah Rusia dan memberi Ukraina kemampuan serangan jarak jauh yang lebih baik.

Pada akhir Mei lalu, pemerintahan Presiden AS Joe Biden merevisi kebijakannya yang membatasi penggunaan senjata AS di wilayah perbatasan Rusia.

Namun, AS tidak akan mengizinkan serangan jarak jauh ke dalam wilayah Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan, Rusia mungkin akan memasok senjata ke pihak-pihak yang memusuhi negara-negara Barat dan AS di berbagai belahan dunia, seperti apa yang didapatkan Ukraina dari AS dan Barat.

Rusia menggambarkan perang Ukraina sebagai bagian dari perang proksi yang dipimpin AS melawan Rusia, dengan cara mempersenjatai Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina