Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Jerman Masih Harap-harap Cemas atas Hasil Pemilu Prancis

Pemerintahan di Paris untuk saat ini memang kelihatannya tidak akan dipimpin oleh partai nasionalis sayap kanan Le Pen. Namun demikian,…

zoom-in Jerman Masih Harap-harap Cemas atas Hasil Pemilu Prancis
Deutsche Welle
Jerman Masih Harap-harap Cemas atas Hasil Pemilu Prancis 

Selain pembalikan reformasi pensiun, akan ada pula kebijakan pembekuan harga energi dan pangan, peningkatan tunjangan perumahan dan perluasan layanan publik.

Menurut informasi dari aliansi kiri, semua program ini akan menelan biaya total 125 miliar euro dalam dua tahun pertama. Sementara saat ini defisit anggaran Prancis sudah melewati batas yang disepakati Uni Eropa (UE).

Sebagai orang yang menentang UE, Mélenchon, mungkin tidak terlalu peduli dengan aturan defisit UE. Juga karena ia tahu bahwa Prancis, sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di UE, terlalu besar untuk gagal.

Jadi kemungkinan besar Jerman, sebagai negara dengan perekonomian terkuat di UE, akan diminta untuk memberikan jaminan. Hal ini akan menjadi sensitif secara politik dan finansial bagi pemerintah Jerman.

Namun kesulitan yang diperkirakan akan terjadi dalam pembentukan pemerintahan di Prancis, mungkin akan juga terjadi di Jerman karena ketidakpastian yang ditimbulkan. "Sekarang kita berada dalam ketidakpastian total, dalam kabut yang sangat tebal," kata Gael Sliman dari lembaga survei Prancis, Odoxa.

Tiga kubu besar di Majelis Nasional Prancis dapat saling memblokade dan menjerumuskan negara yang telah sangat terpolarisasi itu ke dalam krisis politik.

Aliansi kiri dianggap musuh oleh kubu Macron, yang juga terpecah secara internal.

BERITA TERKAIT

Sedangkan Mélenchon tidak disukai oleh pihak lain yang terlibat di aliansi kiri. Gael Sliman menilai, tipis kemungkinan adanya kesepakatan umum dalam waktu dekat untuk jabatan perdana menteri.

Pilpres Prancis 2027 bisa jadi mimpi buruk Berlin

Politisi Berlin juga kemungkinan besar akan mengamati pemilihan presiden Prancis pada tahun 2027 dengan cermat, ketika Macron tidak dapat lagi mencalonkan diri setelah dua masa jabatan. Usai pemilihan parlemen, Marine Le Pen menegaskan bahwa kemenangan partainya hanya tertunda.

Jika nantinya rakyat Prancis kecewa dengan pemerintahan baru yang akan dibentuk, hal ini dapat meningkatkan peluang Marine Le Pen memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2027.

Jika dia terpilih, "kita pasti akan memiliki Eropa yang sangat berbeda," kata Ronja Kempin.

Prancis kemungkinan tidak akan keluar dari Uni Eropa dan Zona Euro, Marine Le Pen telah belajar dari kegagalan di masa lalu.

Bagaimanapun, ini akan menjadi mimpi buruk bagi pemerintah federal di Berlin dan berakhirnya kemitraan Jerman-Prancis dalam bentuk saat ini. Meski gagasan ini masih murni spekulasi, para politisi di Berlin kini harus bersiap menghadapi ketidakpastian yang lebih besar dalam kerja sama dengan Paris. (ae/hp)

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas