AS Setuju Hapus Utang Indonesia Senilai 35 Juta Dolar Amerika, Imbalannya Perbaikan Terumbu Karang
AS setuju untuk menghapus utang Indonesia sebesar $35 juta selama sembilan tahun ke depan, dengan imbalan pemerintah Indonesia pulihkan terumbu karang
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat setuju untuk menghapus utang Indonesia sebesar $35 juta selama sembilan tahun ke depan, dengan imbalan pemerintah Indonesia memulihkan dan melestarikan terumbu karang.
Kesepakatan ini termasuk menghapuskan utang sebesar $26 juta, di bawah UU Konservasi Hutan Tropis dan Terumbu Karang AS, menurut laporan Reuters.
Kelompok Conservation International akan berkontribusi sebesar $3 juta, dan $1,5 juta lainnya datang dari kelompok The Nature Conservancy (TNC).
Perjanjian ini ditandatangani pada 3 Juli 2024 yang dan baru diumumkan pada hari Senin (8/7/2024) kemarin, SCMP melaporkan.
Tercapainya kesepakatan ini tak lain berkat kontribusi dari Pemerintah AS di bawah Tropical Forest and Coral Reef Conservation Act (TFCCA), Conservation International (CI), dan TNC, dikutip dari VOA.
"Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung hibah dalam rangka melindungi dan memulihkan ekosistem terumbu karang negara tersebut melalui pembentukan dana konservasi," tulis laman resmi Kementerian Keuangan AS.
LSM lokal akan menggunakan hibah dari dana konservasi tersebut untuk mendukung proyek-proyek yang secara langsung menguntungkan ekosistem terumbu karang dan masyarakat yang bergantung padanya.
Pengelola dana untuk perjanjian konservasi terumbu karang baru tahun 2024 adalah Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), sebuah organisasi nasional dengan rekam jejak 30 tahun dalam konservasi darat dan laut.
Hibah yang diberikan di bawah program TFCCA akan mendukung berbagai kegiatan seperti melestarikan kawasan lindung, meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, dan mendukung pengembangan mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat yang bergantung pada ekosistem terumbu karang.
“Indonesia merupakan rumah bagi beberapa ekosistem terumbu karang dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia yang mendukung mata pencaharian jutaan penduduk Indonesia."
"Departemen Keuangan AS berkomitmen untuk memajukan upaya yang melindungi ekosistem yang berharga sekaligus mempromosikan pembangunan ekonomi."
Baca juga: Konservasi Terumbu Karang di Sabang: Langkah Pegadaian Menuju Net Zero Emission
"Kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Amerika Serikat, Republik Indonesia, dan mitra LSM kami telah memungkinkan tercapainya kesepakatan penting ini,” kata Asisten Sekretaris untuk Perdagangan dan Pembangunan Internasional, Alexia Latortue.
Indonesia diuntungkan dari pertukaran utang sebelumnya dengan AS pada tahun 2009, 2011, dan 2014 yang secara kolektif menghasilkan hampir US$70 juta.
Ini adalah yang pertama yang berfokus pada terumbu karang daripada hutan hujan Indonesia, yang terancam oleh perluasan perkebunan kelapa sawit.
Terumbu karang lebih sulit dilestarikan di tingkat nasional karena ancaman utamanya adalah emisi gas rumah kaca global yang menghangatkan planet ini dari pembakaran bahan bakar fosil, sesuatu yang tidak dapat diatasi hanya oleh Indonesia.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)