Sosok Ismail Haniyeh Pemimpin Hamas yang Ditemui Jusuf Kalla, Paling Diburu Militer Israel Saat Ini
Jusuf Kalla bertemu dengan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (12/7/2024).
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bertemu dengan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (12/7/2024).
Dalam pertemuan selama dua jam itu, Jusuf Kalla menyampaikan bela sungkawa kepada bangsa Palestina yang menjadi korban selama konflik.
JK juga menegaskan sikap solidaritas serta dukungan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.
Dalam kesempatan itu, Ismail Haniyeh memuji kontribusi Indonesia dalam merawat korban luka dan mendukung gerakan rakyat dalam demonstrasi serta menunjukkan solidaritas yang luas terhadap rakyat Palestina.
Baca berita selengkapnya : Jusuf Kalla Gelar Pertemuan dengan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Sosok Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh merupakan tokoh Hamas yang saat ini paling diburu militer Israel.
Bahkan beberapa waktu lalu, sejumlah anggota keluarganya meninggal dunia setelah diserang militer Israel di Gaza utara.
Serangan pertama Israel menewaskan tiga putra pemimpin Hamas tersebut pada Rabu 10 April 2024.
Serangan udara Israel kedua kalinya menewaskan 10 anggota keluarga Ismail Haniyeh di kamp pengungsi Shati di Gaza Utara pada Selasa 25 Juni 2024.
Ismail Haniyeh lolos dari serangan Israel itu sebab sudah sejak lama dia bermukim di Qatar.
Ismail Haniyeh sudah lama memiliki jabatan penting di Hamas.
Pria kelahiran 1963 di Kamp Pengungsi Shati di Gaza, terpilih sebagai kepala Politbiro Hamas pada tahun 2017.
Ia menjadi Perdana Menteri pemerintah Otoritas Palestina setelah kemenangan Hamas dalam pemilihan legislatif tahun 2006.
Namun diberhentikan dari posisinya oleh Presiden Mahmoud Abbas pada tahun 2007, dikutip dari ecfr-eu.
Pada Agustus 2017, ia memimpin delegasi tingkat tinggi Hamas ke Iran di mana ia bertemu dengan Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.
Jabatan tersebut menandai pembaruan hubungan hangat menyusul perselisihan mengenai keterlibatan Iran dalam perang saudara di Suriah.
Ismail Haniyeh memimpin blok parlemen “Perubahan dan Reformasi” Hamas yang memenangkan pemilihan legislatif tahun 2006.
Atas nama Hamas, ia menandatangani perjanjian rekonsiliasi Shati tahun 2014 dengan Fatah.
Dia juga pertama kali menjadi terkenal sebagai rekan dekat pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin.
Ismail Haniyeh juga pernah menjalani beberapa hukuman di penjara Israel pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Ia juga pernah dideportasi dari Gaza ke Lebanon pada tahun 1992 bersama 400 tokoh dan aktivis lainnya, sebelum kembali ke Gaza pada tahun berikutnya.