Biden Bersyukur Donald Trump Selamat Usai Penembakan: 'Tak Ada Tempat di Amerika untuk Kekerasan'
Presiden AS Joe Biden mengaku bersyukur mantan Presiden Donald Trump selamat usai penembakan pada rapat umum di Pennsylvania.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden mengaku bersyukur mantan Presiden Donald Trump selamat usai penembakan pada rapat umum di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat.
"Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini. Ini sakit," kata Biden saat berbicara dari Pantai Rehoboth sekitar dua jam setelah penembakan dikutip dari CNN.
Biden berharap segera dapat berbicara dengan Trump.
Mengingat penembakan tersebut mengancam akan semakin mengobarkan retorika politik pada bulan-bulan menjelang November, Biden mengambil kesempatan ini untuk menyerukan agar negara tersebut bersatu.
Baca juga: Elon Musk Dikabarkan Ikut Danai Kampanye Donald Trump, Donasi ke Joe Biden Kini Kalah Telak
"Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak bisa seperti ini," katanya.
Akibat penembakan tersebut membuat telinga Trump mengeluarkan darah.
Menurut pejabat penegak hukum, peristiwa ini sedang diselidiki sebagai percobaan pembunuhan.
Seorang juru bicara mengatakan mantan presiden AS itu baik-baik saja dan dirawat di fasilitas medis.
Tersangka penembak dan setidaknya satu peserta rapat umum tewas, Butler County, Pennsylvania, kata Jaksa Wilayah Richard Goldinger kepada CNN.
Biden sedang menghadiri misa di Gereja Katolik St. Edmond di Pantai Rehoboth, Delaware, ketika penembakan terjadi.
Penembakan itu menandai titik balik besar-besaran tidak hanya bagi negara ini, namun juga bagi peran Biden sebagai presiden: ia memasuki gereja sebagai seorang presiden yang memperjuangkan masa depan politiknya dan keluar dari jabatannya dengan peran yang lazim-- kepala penasihat negara yang kini bertugas membawa Amerika Serikat bersama-sama selama krisis yang serius.
Penembakan pada rapat umum Trump adalah sebuah perubahan mengejutkan dalam musim politik yang penuh tekanan bagi kedua kandidat dari partai besar.
Baca juga: Barron Trump Putra Bungsu Donald Trump Lakukan Debut di Politik, Ikut Jadi Delegasi Kampanye Ayahnya
Biden menganggap pemilihan presiden ini sebagai pilihan antara kelanjutan atau kemungkinan kehancuran demokrasi di Amerika Serikat.
Retorika tersebut sekarang akan dikaji dengan cermat setelah serangan tersebut terjadi, termasuk komentar yang disampaikan presiden saat berbicara dengan para donor pada tanggal 8 Juli.
"Sudah waktunya untuk menempatkan Trump tepat sasaran," menurut sebuah ringkasan dari seruan yang diberikan oleh kampanyenya.
Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pagi bahwa dia berdoa untuk Trump.
"Jill dan saya berterima kasih kepada Dinas Rahasia karena telah menyelamatkan dia. Tidak ada tempat untuk kekerasan seperti ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya," kata Biden. (CNN)