Reaksi Dunia atas Penembakan Donald Trump: Israel Terkejut, PM Kanada Mengaku Muak
Sejumlah negara mengucapkan bela sungkawa terkait insiden penembakan mantan Presiden AS, Donald Trump.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Presiden Taiwan, Lai Ching-te, mendoakan supaya Trump cepat pulih.
"Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban yang terkena dampak serangan itu," imbuhnya.
Selandia Baru
Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, mengaku terkejut dengan serangan terhadap Trump.
"Tidak ada negara yang seharusnya menghadapi kekerasan politik seperti itu," tulisnya di X.
Filipina
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengaku sangat lega saat mendengar Trump aman setelah percobaan pembunuhan terhadapnya.
"Bersama dengan semua masyarakat yang mencintai demokrasi di seluruh dunia, kami mengutuk segala bentuk kekerasan politik. Suara rakyat harus selalu dijunjung tinggi," tulisnya.
Baca juga: Efek Politik bagi Donald Trump di Pilpres AS 2024 usai Tertembak, Bisa Buat Pemilih Simpati
Prancis
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut insiden penembakan terhadap Trump sebagai "tragedi bagi demokrasi."
"Saya berharap agar dia (Trump) segera pulih. Prancis juga terkejut dan merasakan kemarahan yang sama dengan rakyat Amerika," kata Macron, dilansir The Jerusalem Post.
Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenzky, menyebut "tidak ada pembenaran" atas kekerasan terhadap Trump.
Ia "lega" Trump, yang sering mengkritik bantuan militer AS ke Ukraina di tengah invasi Rusia, selamat dan berharap segera pulih.
Jerman
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyebut penembakan Trump sebagai tindakan tercela, dan menggambarkan serangan kekerasan tersebut sebagai ancaman terhadap demokrasi.
Dalam postingannya di X, Scholz mengatakan, "Serangan terhadap calon presiden AS Donald Trump tercela. Saya berharap dia cepat sembuh. Tindakan kekerasan seperti itu mengancam demokrasi."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)