Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sadar Donald Trump Bisa Dulang Simpati Warga AS Pasca-Penembakan, Joe Biden: Belum Tentu Dia Korban

Insiden penembakan yang dialami Donald Trump disebut akan berbuah kemenangan di Pilpres Amerika Serikat 2024.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sadar Donald Trump Bisa Dulang Simpati Warga AS Pasca-Penembakan, Joe Biden: Belum Tentu Dia Korban
AFP
Joe Biden dan Donald Trump. Biden berpotensi kalah menyusul penembakan terhadap Donald Trump yang diyakini akan mendulang simpati bagi capres Partai Republik tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - What doesn’t kill you make you stronger.

Petikan lagu Kelly Clarkson ini seperti bisa disematkan kepada Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat yang kini maju lagi sebagai kandidat presiden.

Insiden penembakan yang dialami Donald Trump disebut akan berbuah kemenangan di Pilpres Amerika Serikat 2024.

Trump disebut akan mendulang simpati para pemilih gegara penembakan yang dialami kandidat Partai Republik tersebut ketika berkampanye.

"Ini analisa saya, efek upaya penembakan terhadap Trump : kans Trump 99 persen akan menang pemilu AS bulan November nanti. Dalam beberapa minggu ke depan, seluruh perhatian publik akan beralih ke Trump," tulis Founder dan Chairman Foreign Policy, Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal di akun media sosial X.

Menurut Dino, citra Trump sebagai survivor of assasination attempt (korban selamat percobaan pembunuhan) dengan muka yang penuh darah tapi terus mengepalkan tinju.

Publik AS, kata Dino, tentu akan membandingkan dengan citra Presiden Biden yang secara mental dan fisik nampak lemah dan uzur.

BERITA TERKAIT

"Profil penembak - apakah itu afiliasi politik, status sosial ekonomi, bahkan ras dan agama - jika terungkap, juga dapat berpengaruh terhadap respons publik dan politik terhadap aksi penembakan ini," katanya.

Sementara Rektor Unjani, Prof Hikmahanto Juwana sekaligus Pengamat Hubungan Internasional mengatakan tentunya insiden ini harus dilakukan investigasi.

Jika memang penembaknya tersebut tewas, maka tentu tak bisa ditanyakan terkait dengan apa yang menjadi alasannya menembak Donald Trump.

Hikmahanto kemudian mencoba menyamakan dengan kasus yang menimpa John F Kennedy, di mana banyak fakta dan dugaan-dugaan yang menyebut tak hanya seorang saja yang melakukan penembakan, dan akhirnya pelakunya tertangkap untuk kasus John F Kennedy.

"Kasus penembakan pada Donald Trump ini tak bisa berspekulasi. Namun demikian, saya yakin spekulasi-spekulasi akan muncul. Dan saya mencoba memperkirakan apa spekulasi yang akan terjadi," katanya melalui siaran youtube MetroTV, Minggu (13/7/2024).

"Misal jangan-jangan ini adalah yang dikehendaki partai pesaing Donald Trump, yakni partainya Joe Biden ialah partai Demokrat yang di mana tak menginginkan senjata dibebaskan kepada masyarakat untuk bisa dibeli."

Ia memberi penjelasan, berbeda dengan partai Republik atau partainya Donald Trump di mana menghendaki bahwa masyarakat bisa mempunyai senjata.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas