Sadar Donald Trump Bisa Dulang Simpati Warga AS Pasca-Penembakan, Joe Biden: Belum Tentu Dia Korban
Insiden penembakan yang dialami Donald Trump disebut akan berbuah kemenangan di Pilpres Amerika Serikat 2024.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Hal itu tentu menjadi kebijakan yang akan mengatakan bahwa partai Republik seharusnya ikut dengan Demokrat yang tak memperbolehkan masyarakat mempunyai akses pada senjata.
"Jika ini diinisiasi oleh partai Demokrat, mungkin orang-orang akan bertanya apakah benar atau tidak. Atau, bisa juga ini orang yang punya simpati pada Donald Trump, bahkan mungkin bisa saja ada rekayasa dari partai Republik agar menaikkan suara (Donald)."
Terlepas dari semua itu, insiden penembakan terhadap Trump dinilai dapat berpengaruh dalam kontestasinya dalam Pilpres AS 2024.
Hal ini disampaikan oleh pengamat hubungan internasional Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah.
Reza mengungkapkan elektabilitas Trump dan partainya yaitu Partai Republik bakal naik.
"Sampai Pemerintah Amerika Serikat memberikan statemen resmi terkait kondisi kesehatan Donald Trump, ini otomatis rating Donald Trump akan menaik, dan rating partai dirinya berada juga akan naik," katanya dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (14/7/2024).
Di sisi lain, Reza mengungkapkan bakal muncul persepsi dari publik AS terkait dugaan terlibatnya internal Joe Biden dan partai yang menaunginya yaitu Partai Demokrat.
Di mana, Pennsylvania merupakan tempat kelahiran Biden sekaligus 'markas' dari Partai Demokrat.
"Saat yang sama, masyarakat akan bertanya kenapa kejadian ini di Pennsylvania, itu adalah wilayah Partai Demokrat dan tempat kelahiran Joe Biden, walaupun Joe Biden selanjutnya besarnya di Delaware, tetapi Joe Biden tidak lepas dari perkembangan di Pennsylvania."
"Saat ini masyarakat berpikir-pikir apakah ini pekerjaan internal (Partai) Republik untuk menaikan rating (Trump) atau ini merupakan kejahatan yang dilakukan Demokrat," kata Reza.
Biden: Belum Tentu Dia Korban
Potensi efek elektoral yang bakal diterima Trump pasca penembakan rupanya sudah disadari rivalnya, sang petahana, Joe Biden.
Presiden AS saat ini tersebut mengaku tidak mau terburu-buru melabeli insiden penembakan terhadap Donald Trump sebagai percobaan pembunuhan.
Biden menilai, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan tersebut pada saat ini.
“Saya tidak tahu banyak. Saya punya pendapat, tetapi saya tidak punya fakta apa pun. Jadi, saya ingin memastikan kami mengantongi semua faktanya sebelum saya berkomentar,” kata Biden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.