Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Doa Jokowi Untuk Donald Trump

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku terkejut atas kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Doa Jokowi Untuk Donald Trump
Twitter @jokowi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump 

"Jill dan saya berterima kasih kepada Secret Service karena telah menyelamatkannya. Tidak ada tempat bagi kekerasan semacam ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya," tegasnya.

Agen khusus FBI, Kevin Rojek yang bertanggung jawab di kantor Pittsburgh mengaku kaget pelaku penembakan mampu melepaskan beberapa tembakan selama kampanye mantan Presiden Donald Trump di Butler, Pennsylvania.

"Sungguh mengejutkan bahwa pria bersenjata melepaskan beberapa tembakan tanpa pihak berwenang menyadari posisinya," kata dia.

Hal itu disoroti oleh sejumlah pihak, termasuk media. Seorang reporter mempertanyakan terkait keberadaan pelaku penembakan itu, "Sepertinya penegak hukum hanya mengetahui (pria bersenjata berada di atap) ketika ada tembakan. Itukah yang kamu dengar?" tanya reporter dalam konferensi pers.

"Itulah penilaiannya saat ini," jawab Rojek.

Warga Negara Indonesia(WNI) di Amerika Serikat(AS) juga kaget ada peristiwa penembakan yang menimpa Donald Trump saat berkampanye jelang pemilihan presiden di Pennsylvania.

"Ya ampun baru tahu malah. Ini soalnya November mau election ya," kata Jenny WNI yang tinggal di Philadelphia, AS.

Berita Rekomendasi

Jenny memastikan katanya kondisi di Philadelphia aman terkendali meski ada insiden penembakan terhadap Donald Trump.

"Tenang-tenang saja disini. Ini saja baru tahu setelah kamu share beritanya," kata Jenny.

Dengan tidak bermaksud mendiskreditkan pihak manapun apalagi salah satu calon Presiden jelang pemilu di AS Jenny kemudian sedikit bercerita mengenai kondisi di negeri Paman Sam selama Joe Biden berkuasa.

Kata Jenny, WNI yang hidup di Philadelphia sebagian besar mendukung dan memilih Joe Biden saat pilpres di AS tahun 2020 lalu. Kebanyakan WNI di Philadelphia yang mendukung dan memilih Joe Biden memiliki alasan karena ingin hidup aman dan tenang.

Berbeda kalau Donald Trump yang memimpin. Jenny menyebut para WNI takut apabila suatu saat dideportasi karena membuat ulah walau hanya sedikit saja.

"Karena mereka takut kalau Trump naik kan yang gelap bisa dideportasi. Kebanyakan mereka(WNI) semua hampir lah yaa 80 persen Biden. Tapi walau Trump pernah jadi Presiden tapi buktinya WNI aman-aman saja di sini," kata Jenny.

Jenny yang mengaku sudah tinggal di AS sejak tahun 2012 silam ini juga mengatakan WNI memilih mendukung Joe Biden lantatan mereka ingin hidup bebas di AS.

"WNI banyak yang mendukung Biden karena mereka ingin hidup free di sini," kata dia.
(Tribun Network/cnn/reuters/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas