Penembak Donald Trump Seorang Penyendiri, Saat SMA Dibully Setiap Hari
Thomas Matthew Crooks penembak Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat kampanye di Butler, Pennsylvania
Editor: Hendra Gunawan
"Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak bisa seperti ini, kita tidak bisa membiarkan ini," sambung Biden.
Biden pun berterima kasih kepada pasukan keamanan, Secret Service dan seluruh lembaga lainnya yang telah mengamankan Donald Trump serta menangani penembakan ini.
Selanjutnya, Biden bakal berbicara dengan Gubernur Pennsylvania, Josh Shapiro dan Walikota Butler, Bob Dandoy untuk membahas keamanan pasca-penembakan.
"Malam ini, Presiden akan kembali ke Washington DC. Besok pagi di Gedung Putih, dia akan menerima pengarahan terbaru dari pejabat keamanan dalam negeri dan penegak hukum," kata seorang pejabat Gedung Putih dikutip dari CNN.
Sekedar informasi, Biden tidak berada di kediamannya saat insiden penembakan terhadap Donald Trump terjadi.
Biden tengah menghadiri misa di Gereja Katolik St.Edmund, namun, terkait motif Crooks sampai nekat melakukan penembakan belum diketahui.
FBI sendiri memastikan penembakan yang dilakukan Crooks sebagai upaya pembunuhan.
Meskipun mereka belum memastikan apa motif penembakan tersebut.
"Malam ini kami melakukan apa yang kami sebut sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan presiden Donald Trump,” kata Kevin Rojek, agen khusus FBI yang bertanggung jawab di Pittsburgh pada wartawan.
"Namun saat ini kami belum mengetahui motifnya” imbuh Kevin.
Juru bicara Trump, Steven Cheung melaporkan mantan presiden AS itu menjalani pemeriksaan di fasilitas medis setempat.
“Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas tanggap darurat atas tindakan cepat mereka selama aksi keji ini," kata Steven melansir Kompas.com.
Anak Trump, Donald Trump Jr juga telah berbicara dengan ayahnya untuk memastikan kondisinya.
"Saya baru saja berbicara dengan ayah saya di telepon dan dia sangat bersemangat. Dia tidak akan pernah berhenti berjuang untuk menyelamatkan Amerika, tidak peduli apapun yang dilakukan kaum kiri radikal kepadanya," ujarnya.
Sementara itu, Donald Trump telah membuat pernyataan melalui akun pribadinya di aplikasi Truth Social.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Secret Service Amerika Serikat dan seluruh penegak hukum atas tanggapan cepat mereka terhadap penembakan yang baru saja terjadi di Butler, Pennsylvania," tulisnya.
"Saya ditembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya" lanjut Trump.
"Saya langsung tahu ada sesuatu yang salah karena saya mendengar suara mendesing, suara tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit," sambungnya.
Donald Trump pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dalam aksi unjuk rasa itu, serta kepada keluarga korban lainnya yang mengalami luka parah.