Penembak Donald Trump Seorang Penyendiri, Saat SMA Dibully Setiap Hari
Thomas Matthew Crooks penembak Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat kampanye di Butler, Pennsylvania
Editor: Hendra Gunawan
Namun tidak lama kemudian terdengar suara lima kali tembakan.
"Saya berpikir, 'Mengapa Trump masih berbicara? Mengapa mereka tidak menariknya dari panggung? Saya berdiri di sana sambil menunjuk ke arahnya selama dua, tiga menit, Secret Service melihat kami dari atas gudang, saya menunjuk ke atap itu, hanya berdiri di sana seperti ini, dan tahu-tahu, lima tembakan terdengar," katanya.
8 Kali Tembakan
Selain itu, Thomas Matthew Crooks teridentifikasi melepaskan 8 buah peluru dari senjata jenis senapan.
Gara-gara tragedi ini, Crooks tidak hanya membuat Donald Trump terluka namun juga membuat seorang peserta kampanye tewas.
Tragedi penembakan terhadap Mantan Presiden Amerika, Donald Trump terjadi saat kampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempet.
Lalu penyidik Federal Amerika Serikat mengidentifikasi pelaku penembakan Donald Trump adalah Thomas Matthew Crooks.
Dikutip dari New York Post melalui SerambiNews.com, Thomas Matthew Crooks merupakan warga lokal dan tinggal di Bethel Park, Pennsylvania.
Bethel Park merupakan sebuah desa yang berjarak 40 mil di selatan lokasi kampanye Trump.
Adapun Thomas Matthew Crooks melepaskan beberapa tembakan dan satu di antaranya mengenai telinga Trump saat berkampanye.
Berdasarkan sumber lainnya, Crooks berada di atap sebuah pabrik yang berjarak kurang lebih 130 meter dari podium Trump yang menjadi tempatnya berkampanye.
Donald Trump ditembak dari rooftop sebuah bangunan tak jauh dari Butler Farm Show, lokasi kampanye, jaraknya sekitar 130 meter dari panggung.
Crooks melepaskan delapan peluru dari senapan jenis AR-15.
Kemungkinan peluru itu selain mengarah ke Trump juga ke peserta kampanye lainnya.
Pasca-insiden itu, Crooks ditembak oleh penembak jitu dari Secret Service dan tewas.