Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Bom Sekolah di Nuseirat, Sekjen PBB: Tiap Titik di Gaza Potensial Jadi Killing Zone

Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Tidak ada tempat berlindung, tidak ada rumah sakit, dan tidak ada yang disebut zona kemanusiaan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Bom Sekolah di Nuseirat, Sekjen PBB: Tiap Titik di Gaza Potensial Jadi Killing Zone
AFP/EYAD BABA
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Otoritas Palestina dan kelompok militan Hamas mengatakan serangan Israel terhadap sebuah pusat pengungsi menewaskan puluhan orang di dekat kota Rafah di selatan pada tanggal 26 Mei, sementara tentara Israel mengatakan pihaknya menargetkan militan Hamas. (Photo by Eyad BABA / AFP) 

Israel telah meningkatkan serangannya terhadap sekolah-sekolah dan fasilitas-fasilitas yang menampung ratusan warga Palestina yang terpaksa mengungsi.

Serangan tentara Israel kepada para pengungsi itu dilakukan dalam upaya terang-terangan untuk memberikan tekanan pada Hamas dalam perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Pasukan Israel melancarkan serangan udara terhadap sekolah Abu Oreiban yang dikelola UNRWA di Kamp Nuseirat di Gaza tengah pada tanggal 14 Juli, membantai sedikitnya 15 warga Palestina yang mengungsi dan melukai lebih dari 70 orang, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza.




Menurut direktur Rumah Sakit Al-Awda, 70 persen korban adalah perempuan dan anak-anak.

Ratusan warga Palestina yang terpaksa mengungsi mencari perlindungan di sekolah Abu Oreiban.

Pada 10 Juli, dilaporkan empat sekolah menjadi sasaran Israel hanya dalam empat hari.

Kamp Nuseirat telah menjadi target utama para perencana Israel dalam sebulan terakhir, terutama sekolah-sekolah yang melindungi warga Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di wilayah lain akibat pemboman Israel.

BERITA TERKAIT

Pasukan Israel telah melakukan lebih dari 40 pembantaian di kamp yang penuh sesak tersebut sejak dimulainya perang pada bulan Oktober.

Pada tanggal 7 Juli, pasukan Israel mengebom sebuah sekolah UNRWA, menewaskan 16 orang dan melukai 50 lainnya, di antaranya anak-anak.

Pada tanggal 8 Juni, serangan besar-besaran Israel menewaskan sedikitnya 274 warga Palestina, termasuk 64 anak-anak dan 57 wanita, dan melukai hampir 700 orang di Kamp Nuseirat.

Pemboman itu terjadi sebagai bagian dari operasi penyelamatan empat warga Israel yang ditawan oleh Hamas.

Pada 16 Maret, serangan udara Israel di Nuseirat membantai 36 anggota keluarga yang sama yang berkumpul di rumah mereka untuk berbuka puasa Ramadhan setiap hari.

Mohammed al-Tabatibi, 19, menunjukkan kepada koresponden AFP di mana jenazah kerabatnya disebar di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di dekat Deir al-Balah.

“Ini ibu saya, ini ayah saya, ini bibi saya, dan ini saudara-saudaraku,” kata Tabatibi sambil menangis.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas