Perdana, Donald Trump Tampil dengan Perban di Telinga Usai Lolos dari Upaya Pembunuhan
Donald Trump tampil pertama kali setelah lolos dari upaya pembunuhannya pada Sabtu lalu. Donald Trump memakai perban di telinga kanannya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mencalonkan diri kembali di Pilpres AS, untuk pertama kalinya muncul di publik dengan perban di telinga setelah lolos dari upaya pembunuhan saat kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024).
Donald Trump terluka di telinga kanannya setelah terkena peluru yang ditembakkan oleh Matthew Crooks (20).
Matthew Crooks ditembak mati oleh penembak jitu dari Secret Service setelah ia melepaskan peluru ke arah Donald Trump di atas panggung dengan jarak kurang lebih 150 meter.
Untuk pertama kalinya setelah penembakan itu, Donald Trump muncul di konferensi Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin, pada Senin (15/7/2024).
Sebelumnya, Donald Trump tiba di konferensi tersebut dengan disambut oleh tepuk tangan meriah dari penonton.
Donald Trump yang terluka akibat luka tembak di telinga kanannya itu lalu mengangkat tinjunya ke udara menyambut penonton yang bertepuk tangan meriah dan gembira, seperti diberitakan ABC News.
Dalam pertemuan itu, Donald Trump mengumumkan Senator Ohio, JD Vance, akan menjadi calon wakil presidennya dalam pemilu AS yang akan digelar pada November mendatang.
Tidak lama setelah itu, JD Vance muncul di depan panggung konvensi, namun tidak naik ke panggung.
Partai Republik kemudian mengumumkan secara resmi bahwa JD Vance akan maju sebagai calon wakil presiden AS, mendampingi Donald Trump.
Upaya Penembakan Donald Trump
Associated Press menerbitkan laporan upaya penembakan terhadap Donald Trump saat menggelar kampanye pilpres AS di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024).
Baca juga: Sosok JD Vance yang Resmi jadi Cawapres Donald Trump, Terkenal Lewat Buku Hillbilly Elegy
Sesaat sebelum upaya pembunuhan tersebut, para peserta kampanye melihat seorang pria memanjat atap gedung di dekatnya dan melaporkannya kepada polisi setempat.
Ketika seorang petugas polisi naik ke atap, Matthew Crooks mengarahkan senapannya ke petugas polisi itu.
Sumber-sumber mengatakan petugas polisi itu mundur menuruni tangga dan Matthew Crooks dengan cepat melepaskan tembakan ke arah Donald Trump yang berada di atas panggung.
Tak lama kemudian terdengar suara tembakan beberapa kali, sebelum Donald Trump menunduk untuk berlindung sambil memegang telinga kanannya yang berdarah.
Beberapa detik setelah Matthew Crooks diduga melepaskan tembakan ke arah panggung, anggota Dinas Rahasia (Secret Service) menembak dan membunuhnya.
Satu orang penonton yang berada di dekat panggung tewas dalam penembakan itu dan dua lainnya terluka.
Menurut temuan awal FBI, Matthew Crooks bertindak sendiri dan menggunakan senapan serbu bergaya AR, yang tampaknya merupakan milik ayahnya dan dibeli secara sah sekitar enam bulan lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)