Secret Service Disidang DPR AS karena Kecolongan Penembakan Donald Trump: Rakyat Amerika Berhak Tahu
DPR AS bakal memanggil Secret Service, para pejabat Dinas Rahasia AS hingga FBI untuk karena kecolongan penembakan Donald Trump
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Febri Prasetyo
Juru Bicara Dinas Rahasia AS, Anthony Guglielmi, menyatakan, total dua orang tewas dan dua penonton luka parah.
Dua warga yang tewas adalah seorang penonton dan seorang pelaku penembakan.
Sementara itu, menurut kesaksian senorang Reporter ABC Phoebe Hosier dan rekannya Sam Harey, detik-detik penembakan terjadi sangat cepat.
Ia mendengar suara tembakan seperti suara petasan.
Phoebe Hosier dan rekannya saat itu berada di sisi kanan dekat panggung orasi Trump, sekitar 50 meter jataknya.
"Lalu saya melihat Secret Service di atap sebelah kiri melepaskan tembakan beruntun. Saat itulah saya tahu bahwa ini serius. Kami semua berlarian ke lantai dasar, panik, dan kacau," jelasnya.
"Semua orang benar-benar takut."
Baca juga: Biden Bersyukur Donald Trump Selamat Usai Penembakan: Tak Ada Tempat di Amerika untuk Kekerasan
Donald Trump berikut pengamanannya setelah kejadian langsung bergegas turun panggung utuk evakuasi.
Masih dari pemberitaan ABC, ia mengatakan sebutir peluru menyerempet telinga sebelum ia dibawa pergi, dengan tangan terangkat ke udara dan darah di wajahnya, selama insiden di Pennsylvania.
Saat ini tengah dalam penyelidikan oleh FBI dan Dinas Rahasia AS, peristiwa tersebut sebagai percobaan pembunuhan.
Tim kampanye Trump merilis pernyataan tak lama setelah penembakan yang mengatakan dia baik-baik saja.
Kemudian, Trump mengunggah ke media sosial pernyataan kronologi berikut pendapatnya:
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dinas Rahasia Amerika Serikat, dan seluruh penegak hukum, atas tanggapan cepat mereka terhadap penembakan yang baru saja terjadi di Butler, Pennsylvania.
"Yang terpenting, saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga orang yang tewas dalam demonstrasi itu, dan juga kepada keluarga orang lain yang terluka parah.