Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intel IDF Sebut Hamas Kehilangan 66 Persen Petempur, Media Israel: Ada yang Janggal dari Klaim Ini

IDF mengatakan bahwa Hamas telah direduksi menjadi mode bertahan hidup dibandingkan dengan mampu melakukan banyak rencana serangan strategis

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Intel IDF Sebut Hamas Kehilangan 66 Persen Petempur, Media Israel: Ada yang Janggal dari Klaim Ini
Unit Media IDF
Pasukan Israel (IDF) mengeluarkan bagan struktur pimpinan gerakan Hamas yang diklaim sudah mereka lenyapkan dan yang masih diburu. Intelijen IDF menyebut, selama sepuluh bulan Perang Gaza, Hamas kehilangan sebanyak 66 persen petempur mereka. 

"IDF masih khawatir kalau  Hamas masih memiliki sedikit pasokan roket jarak jauh yang dapat menyerang Tel Aviv, dan pada tanggal 1 Juli, kelompok  tersebut menunjukkan bahwa mereka masih dapat melakukan operasi kompleks di mana mereka menembakkan 20 roket dari wilayah Khan Yunis ke wilayah dan komunitas perbatasan Gaza Israel," kata laporan itu.

Baca juga: Rentetan Roket Sasar Sderot, Media Israel: Hamas Punya Rudal Jarak Jauh yang Jangkau Tel Aviv  

Namun secara keseluruhan, IDF mengatakan kalau kekuatan Hamas telah direduksi menjadi hanya sekadar bertahan hidup dan tidak mampu melakukan banyak rencana serangan strategis atau proaktif terhadap pasukan IDF.

Berbagai sumber IDF memproyeksikan berlanjutnya keyakinan kalau panglima militer Hamas Mohammed Deif telah meninggal.

"The Jerusalem Post menyaksikan video dan foto pengamatan visual terhadap rumah target, area yang ditutupi atap sementara, dan pepohonan sebelum dan sesudah IDF menyerang area tersebut. Ledakannya berkekuatan luar biasa, dan tidak ada korban yang terlihat keluar.

Faktor x yang tersisa adalah kemungkinan kecil kalau Muhammad Al-Deif berhasil pergi sebelum serangan terjadi tanpa pengawasan, meskipun dia pasti sudah berada di lokasi selama beberapa waktu, dan berkali-kali dia bangkit dari cedera parah akibat upaya pembunuhan IDF sebelumnya. 

Baca juga: Intelijen Israel: Berbulan-bulan Gempuran Total di Gaza, Hamas Mustahil Dihancurkan

Pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Pasukan Israel dilaporkan menyebut kalau operasi militer di Kota Rafah, Gaza Selatan berjalan lambat dan tidak bisa selesai secara cepat karena Qassam mampu belajar dan mempelajari manuver tempur IDF.
Pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Pasukan Israel dilaporkan menyebut kalau operasi militer di Kota Rafah, Gaza Selatan berjalan lambat dan tidak bisa selesai secara cepat karena Qassam mampu belajar dan mempelajari manuver tempur IDF. (khaberni/HO)

Kejanggalan Klaim IDF

Klaim IDF atas kekuatan terkini Hamas ini justru mendapat sorotan dari The Jerusalem Post.

"Tidak ada tanda-tanda bahwa IDF akan dapat memberikan bukti baru untuk membuktikan kematiannya dalam waktu dekat," kata media tersebut.

Berita Rekomendasi

Media Israel tersebut juga menyoroti jawaban IDF mengenai jumlah pasukan Hamas yang tewas dalam perang hingga saat ini.

"Sumber IDF memberikan beberapa jawaban mengejutkan. Pada awal Mei, beberapa pejabat Israel mengatakan IDF telah membunuh 16.000 pejuang Hamas. Pihak lain pada saat itu mengatakan jumlahnya mendekati 14.000."

"Pada hari Selasa, sumber-sumber IDF mengatakan kalau jumlahnya tetap di angka 14.000, namun yang aneh dari jumlah tersebut adalah IDF mengatakan sekitar 1.000 pejuang Hamas telah terbunuh dalam dua minggu terakhir pertempuran."

"Jika benar, itu berarti bahwa kurang dari 13.000 pejuang Hamas telah terbunuh pada awal bulan Juli dan mungkin kurang dari 1.000 orang lagi pada awal bulan Mei," tulis media Israel tersebut soal kejanggalan klaim IDF.

Selanjutnya, sumber-sumber IDF menggambarkan bagaimana 1,9 juta warga sipil Palestina telah mengungsi dari banyak daerah dan pindah ke wilayah Gaza tengah di al-Muwasi, Deir al Balach di Gaza tengah, serta sebagian Khan Yunis yang lebih dekat ke Gaza tengah.

Hanya terdapat 25.000 warga Palestina yang tersisa di Rafah dari 1,4 juta orang yang berada di sana pada awal Mei sebelum invasi IDF dan hanya 250.000 warga Palestina di Gaza utara, menurut perkiraan IDF.

Sumber-sumber IDF mengatakan bahwa meskipun tujuan utama mengevakuasi warga sipil adalah untuk keselamatan mereka sendiri ketika Hamas telah menempatkan diri di wilayah zona aman, namun memindahkan warga sipil juga menambah tekanan eksponensial terhadap Hamas.

Baca juga: CIA Yakin Yahya Sinwar Ada di Terowongan Khan Yunis, Dia Tidak Takut Mati

Cuplikan video yang dirilis oleh militer Israel pada Selasa (13/2/2024) malam sebagai bagian propaganda, yang mengklaim pemimpin Hamas Yahya Sinwar terlihat di terowongan di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan.
Cuplikan video yang dirilis oleh militer Israel pada Selasa (13/2/2024) malam sebagai bagian propaganda, yang mengklaim pemimpin Hamas Yahya Sinwar terlihat di terowongan di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan. (IDF)

Paksa Sinwar ke Luar dari Terowongan

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas