Mimpi Buruk bagi Israel, Digempur 65 Rudal Hizbullah dan Drone Houthi di Hari yang Sama
Di hari yang sama, Jumat (19/7/2024), Israel menghadapi serangan rudal Hizbullah dan drone Houthi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Akibat serangan drone itu, satu orang tewas dan 10 lainnya terluka.
Korban tewas diketahui bernama Yevgeny Ferder, warga Tel Aviv.
Ferder yang asli Belarus, pindah ke Israel dua tahun yang lalu saat Rusia mulai menyerang Ukraina.
Ia dilaporkan bekerja di sebuah hotel di Tel Aviv yang terkena serangan drone.
Houthi telah mengonfirmasi serangan itu.
Juru Bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan pihaknya menggunakan drone Yafa dalam serangan tersebut.
Baca juga: 2 Serangan Brutal Anjing Pasukan Israel pada Warga Palestina, Sebabkan Pria Disabilitas Tewas
Nama drone itu diambil dari nama kota Palestina yang diduduki oleh Israel yang merupakan bagian dari Tel Aviv.
"Angkatan Udara kami melakukan operasi militer menggunakan drone di Tel Aviv," kata Saree, Jumat.
Ia mengklaim operasi itu "menyerang target penting di wilayah Tel Aviv."
"Drone ini dirancang dengan tujuan khusus supaya bisa menghindari radar musuh," imbuhnya.
Houthi sendiri telah mendeklarasikan wilayah Tel Aviv sebagai "wilayah tak aman".
Karena itu, Tel Aviv "akan menjadi target utama" bagi senjata-senjata Houthi.
Serangan drone itu merupakan serangan pertama Houthi yang menargetkan Tel Aviv.
Sebagian besar serangan Houthi sebelumnya hanya menyasar kota pesisir Eliat dan Haifa.
Houthi sendiri telah menargetkan kapal-kapal yang dimiliki, berbendera, dioperasikan oleh Israel, atau menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden menggunakan rudal dan drone.
Aksi itu merupakan bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober tahun lalu.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)