Wapres AS Kamala Harris Bela Biden, Yakinkan Pendonor sang Presiden Bakal Menang di Pilpres
Kamala Harris membela Biden yang didesak mundur oleh para pendonor utama Partai Demokrat. Dia menegaskan, Biden adalah presiden terbaik.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden disebut mulai legowo atau menerima desakan untuk mundur dalam pencalonannya sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Dikutip dari New York Times, hal ini diketahui dari sejumlah orang dekat Biden yang menyebut sang presiden sudah bisa menerima kemungkinan kekalahan pada Pilpres AS yang digelar pada November 2024 mendatang.
Biden pun disebut pula mulai menuruti tuntutan dari banyaknya anggota Partai Demokrat yang cemas ketika dirinya akan kalah.
Ditambah, menurut beberapa anggota Partai Demokrat, Biden mulai ditinggal oleh banyak orang kepercayaannya.
Sengkarut pencalonan Biden pun semakin terlihat ketika disebutkan banyak kalangan anggota Partai Demokrat yang membelot.
Senator dari Montana, Jon Tester meyakini, Biden harus mundur sebagai capres Partai Demokrat di Pilpres 2024.
Kendati demikian, pejabat di Gedung Putih membantah isu terkait Biden yang mulai melunak dan berencana mundur sebagai capres.
Mereka menyebut Biden belum ada pikiran untuk mundur dari Pilpres AS 2024.
Kekhawatiran Obama Cs
Nasib Biden dalam pencalonannya semakin diujung tanduk ketika mantan Presiden AS, Barack Obama mengungkapkan kekhawatirannya.
Dikutip dari ABC News, kekhawatiran itu juga dirasakan oleh mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi yang secara pribadi memberi tahu Biden, Partai Demokrat kemungkinan kehilangan kesempatan untuk menguasai DPR lagi jika dia tidak mundur dari pencalonannya sebagai capres.
Adapun pernyataan Pelosi ini berdasarkan hasil jajak pendapat terkait Biden yang diprediksi bakal kalah dari capres Partai Republik, Donald Trump.
Namun, Pelosi buru-buru membantah pernyataannya itu dengan menyebut percakapannya dengan Biden 'salah tafsir'.
Di sisi lain, dengan semakin dekatnya konvensi Partai Demokrat bulan depan, ketidaknyamanan Demokrat di Gedung Putih semakin terasa bersamaan dengan kampanye Biden yang dianggap penuh tekanan.