BREAKING NEWS: Ibu Negara Korsel Diperiksa Terkait Skandal Tas Mewah dan Dugaan Manipulasi Saham
Jaksa memeriksa Ibu Negara Korea Selatan atas tuduhan menerima tas tangan mewah merek Christian Dior dan hadiah mahal lainnya dari seorang pendeta.
Penulis: Hasanudin Aco
Ajudan Kim mengatakan kepada jaksa awal bulan ini bahwa Kim memerintahkan pengembalian tas Dior yang ia terima sebagai hadiah dari pendeta Choi pada hari yang sama saat tas itu diberikan.
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Jaksa memeriksa Ibu Negara Korea Selatan (Korsel) Kim Keon Hee atas tuduhan menerima tas tangan mewah merek Christian Dior dan hadiah mahal lainnya dari seorang pendeta.
Kasus lainnya dia diduga terlibat dalam kasus manipulasi saham.
Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul mengatakan bahwa Kim diperiksa secara langsung di sebuah gedung pemerintah yang dirahasiakan pada hari Sabtu (20/7/2024).
Pemeriksaan berlangsung sekitar 12 jam, dan berakhir sekitar pukul 01.20 dini hari waktu setempat.
Ngaku Lupa Kembalikan
Skandal tersebut berpusat pada tuduhan bahwa Kim secara ilegal menerima tas tangan senilai sekitar 3 juta won (US$2.175) dan hadiah mahal lainnya dari pendeta Choi Jae-young pada September 2022 yang diduga sebagai imbalan atas bantuan.
Ajudan Kim mengatakan kepada jaksa awal bulan ini bahwa Kim memerintahkan pengembalian tas Dior yang ia terima sebagai hadiah dari pendeta Choi pada hari yang sama saat tas itu diberikan.
Akan tetapi ajudan tersebut lupa mengembalikan tas tangan tersebut karena ia terlalu sibuk dengan tugas lain.
Secara terpisah, jaksa menginterogasi Kim secara langsung untuk pertama kalinya atas dugaan keterlibatannya dalam kasus manipulasi saham yang melibatkan Deutsch Motors Inc., dealer mobil BMW di Korea Selatan.
Jaksa mengirimkan kuesioner tertulis kepada Kim tahun lalu tetapi tidak menerima tanggapan yang diperlukan.
Kasus manipulasi saham berpusat pada tuduhan bahwa Kwon Oh-soo, mantan kepala Deutsch Motors, berkonspirasi dengan pelaku pasar yang berpengaruh untuk memanipulasi harga saham perusahaan antara Desember 2009 dan Desember 2012.
Pengadilan banding akan menjatuhkan hukuman pada Kwon pada bulan September, setelah hukuman penjaranya ditangguhkan di pengadilan distrik.
Berawal dari Rekaman Tersembunyi
Skandal ini membuat suaminya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol serta partai politiknya People Power Party (PPP) jadi sorotan luas di Korea Selatan karena skandal hadiah tas mewah ini.
Skandal ini bermula dari beredarnya rekaman kamera tersembunyi yang memperlihatkan Ibu Negara Korea Selatan menerima tas Dior sebagai hadiah.
“Ini adalah sebuah bom politik,” kata Rhee Jong-hoon, seorang analis politik. "Risiko Kim Keon Hee akan semakin besar.
Kasus ini muncul pada bulan November ketika saluran YouTube menayangkan klip video yang direkam secara diam-diam oleh seorang pendeta keturunan Korea-Amerika dengan kamera tersembunyi saat dia mengunjungi Kim dan menyerahkan tas tangannya.
Pendeta Abraham Choi, yang telah terlibat dalam pertukaran keagamaan dengan Korea Utara dan merupakan pendukung hubungan baik dengan Pyongyang, mengatakan bahwa dia awalnya ingin bertemu dengan Kim karena keprihatinannya terhadap kebijakan garis keras Yoon terhadap Korea Utara.
Seorang pejabat kepresidenan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Yonhap pekan lalu bahwa Choi sengaja mendekati Kim dengan tujuan membuat film secara ilegal menggunakan koneksi keluarganya dan bahwa hadiah kepada pasangan tersebut ditangani dan disimpan sebagai milik pemerintah.
Setelah pertemuan pertama, Choi mengatakan ia menjadi prihatin dengan peran Kim dalam pemerintahan dan bekerja dengan seorang reporter di saluran YouTube, yang menyiarkan berita dan komentar sayap kiri, untuk menayangkan Kim menerima tas mahal tersebut pada kunjungan kedua.