Donald Trump Sindir Joe Biden, Presiden Terburuk dalam Sejarah Tak Pantas Maju Pilpres AS
Capres dari Partai Republik Donald Trump menyebut Joe Biden sebagai presiden terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Calon presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump menyebut Joe Biden sebagai presiden terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut dilontarkan setelah Trump tepat setelah Joe Biden calon kandidat presiden dari partai Demokrat resmi mundur dari bursa Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 pada Senin (22/7/2024).
Biden berdalih pengunduran diri yang dilakukannya merupakan keputusan yang terbaik bagi partai dan negara. Namun menurut sudut pandang Trump dan tim kampanyenya, Biden sejak awal tidak layak untuk menjabat sebagai Presiden AS.
"Semua orang di sekitarnya, termasuk Dokter dan Media, mengetahui bahwa dia tidak memiliki kemampuan untuk menjadi Presiden, dan memang dia tidak mampu," jelas Trump dalam sebuah posting di Truth Social.
"Joe Biden yang korup tidak layak mencalonkan diri sebagai presiden, dan jelas tidak layak untuk menjabat dan tidak pernah layak!,” imbuh Trump.
Umpatan juga turut dilontarkan JD Vance, calon wakil presiden yang baru dilantik Trump dalam pernyataan resmi JD Vance menjuluki Biden sebagai presiden terburuk sepanjang hidup karena terus menghubungkan kebijakan penipuan dalam pemerintahan.
"Dia hanya mencapai posisi Presiden dengan kebohongan, berita palsu, dan tidak meninggalkan ruang bawah tanahnya. Semua orang di sekitarnya, termasuk dokternya dan media, tahu bahwa dia tidak mampu menjadi Presiden, dan dia memang tidak mampu,” tulis Trump.
Senada dengan yang lainnya, Mike Johnson, juru bicara DPR dan loyalis Trump, mengeluarkan pernyataan yang menyerukan Biden untuk mengundurkan diri dari jabatan presiden, serta menangguhkan pencalonannya untuk dipilih kembali.
Baca juga: Rentetan Peristiwa yang Membuat Joe Biden Mundur dari Capres AS, Bermula dari Debat Donald Trump
"Jika Joe Biden tidak layak mencalonkan diri sebagai presiden, dia tidak layak menjabat sebagai presiden. Dia harus segera mengundurkan diri dari jabatannya. Tanggal 5 November sudah di depan mata," kata Johnson sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Donald Trump Optimistis Kalahkan Musuh
Pasca mundur dari bursa pilpres AS, Biden mengajukan Kamala Harris sebagai penggantinya. Biden menilai Harris sebagai sosok pasangan terbaik. Oleh karenanya Biden ingin Harris maju menggantikannya melawan Trump dan membawa kemenangan bagi Demokrat.
"Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan dukungan saya agar Kamala menjadi calon dari partai kita tahun ini. Demokrat, inilah saatnya untuk bersatu dan mengalahkan Trump. Mari kita lakukan ini," tegas Biden.
Tidak jelas apakah anggota senior Partai Demokrat lainnya akan menantang Harris untuk pencalonan partai tersebut.
Baca juga: Diyakini Bisa Tumbangkan Trump di Pilpres AS, Kamala Harris Disebut Tim Joe Biden Miliki Hal Ini
Namun dengan dipilihnya Haris sebagai kandidat pengganti Biden suara partai Demokrat di bursa Pemilu bisa kembali naik lebih unggul dari pesaing utamanya yakni Donald Trump dari Partai Republik.
Merespon penunjukan Kamala Harris sebagai calon capres dari partai Demokrat, Donald Trump dan sekutu-sekutunyasesuambar bahwa mereka tidak khawatir menghadapi Harris, karena mereka bisa mengaitkan Wapres AS itu dengan rekam jejak Biden dalam jabatannya, yang buruk dalam menangani masalah terkait imigrasi dan inflasi.