Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas, Fatah dan kelompok Palestina Lainnya Tandatangani Kesepakatan Persatuan Nasional di Tiongkok

Perwakilan dari Hamas, Fatah dan kelompok Palestina lainnya menandatangani kesepakatan persatuan nasional di Tiongkok.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Hamas, Fatah dan kelompok Palestina Lainnya Tandatangani Kesepakatan Persatuan Nasional di Tiongkok
Pedro Pardo, AFP
Dari kiri: Mahmoud Al-Aloul, Wakil Ketua Komite Sentral Fatah, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, dan Mussa Abu Marzuk, anggota senior Hamas, menghadiri acara di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing pada 23 Juli 2024. ( AFP) 

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, yang menjamu pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuk, utusan Fatah Mahmud al-Aloul dan utusan dari 12 kelompok Palestina lainnya, mengatakan mereka telah sepakat untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara untuk memerintah Gaza pascaperang.

"Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami katakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional. Kami berkomitmen untuk persatuan nasional dan kami menyerukannya," kata Abu Marzuk setelah bertemu Wang dan utusan lainnya.

Pengumuman itu muncul lebih dari sembilan bulan dalam perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada bulan Oktober di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian 1.197 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka Israel.




Militan juga menyandera 251 orang , 116 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 44 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Kampanye militer pembalasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 39.000 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Pertempuran yang tiada henti telah menjerumuskan Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang parah.

China berupaya memainkan peran mediator dalam konflik tersebut, yang menjadi semakin rumit karena persaingan sengit antara Hamas, yang menguasai Jalur Gaza , dan Fatah, yang sebagian menguasai Tepi Barat yang diduduki .

BERITA TERKAIT

Israel telah bersumpah untuk terus bertempur hingga menghancurkan Hamas, dan kekuatan dunia termasuk pendukung utama Israel, Amerika Serikat, telah berusaha keras membayangkan skenario untuk pemerintahan Gaza setelah perang berakhir.

Baik Israel maupun Amerika Serikat tidak akan menyetujui rencana pascaperang apa pun yang menyertakan Hamas, yang dilarang sebagai organisasi teroris oleh Washington.

Meskipun tidak jelas apakah kesepakatan yang diumumkan di Beijing pada hari Selasa dapat bertahan, hal itu menunjukkan bahwa satu-satunya kekuatan dunia yang dapat merekayasa pemulihan hubungan antara negara-negara Palestina yang bersaing adalah Cina.

Saat pertemuan hari Selasa berakhir di Beijing, Wang mengatakan kelompok tersebut telah berkomitmen untuk "rekonsiliasi".

"Sorotan yang paling menonjol adalah kesepakatan untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara seputar tata kelola Gaza pascaperang," kata Wang setelah berbagai faksi menandatangani "deklarasi Beijing" di ibu kota Cina.

"Rekonsiliasi merupakan masalah internal bagi faksi-faksi Palestina, tetapi pada saat yang sama, hal itu tidak dapat dicapai tanpa dukungan masyarakat internasional," kata Wang.

Pejabat Fatah Mahmoud al-Aloul berterima kasih kepada China atas "dukungannya yang tiada henti" terhadap perjuangan Palestina.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas