Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deklarasi Beijing: China Jadi Perantara Kesepakatan Persatuan Hamas-Fatah, Ini yang Perlu Diketahui

Peran China mencapai puncaknya dengan ditandatanganinya deklarasi oleh faksi-faksi Palestina yang sepakat untuk membentuk pemerintahan persatuan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Deklarasi Beijing: China Jadi Perantara Kesepakatan Persatuan Hamas-Fatah, Ini yang Perlu Diketahui
Pedro PARDO / AFP
Moussa Abu Marzouk (kanan), anggota senior Hamas menandatangani Deklarasi Beijing didampingi Menteri Luar Negeri China Wang Yi (tengah) dan Mahmoud al-Aloul, Wakil Ketua Komite Sentral organisasi Palestina dan partai politik Fatah, di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing pada 23 Juli 2024 

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs Hamas, anggota biro politik Husam Badran memuji deklarasi tersebut, menyebutnya sebagai langkah positif tambahan untuk mencapai persatuan Palestina.

Sementara itu, anggota biro politik Jihad Islam Ihsan Ataya mengatakan dalam sebuah pernyataan, pentingnya Deklarasi Beijing terletak pada penyatuan posisi Palestina dalam menghadapi perang Israel yang sedang berlangsung.

Rincian Kesepakatan

Menurut Deklarasi Beijing, faksi-faksi tersebut sepakat untuk mencapai persatuan nasional Palestina yang komprehensif yang mencakup semua faksi Palestina di bawah kerangka PLO, dan berkomitmen pada pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, dengan bantuan Mesir, Aljazair, China, dan Rusia.

Deklarasi tersebut juga menekankan hak rakyat Palestina untuk melawan pendudukan Israel sesuai hukum internasional dan untuk menggagalkan segala upaya untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka.

"Pemerintahan persatuan nasional Palestina untuk sementara akan dibentuk berdasarkan konsensus semua faksi Palestina dan berdasarkan keputusan presiden," lanjut deklarasi tersebut.

Pemerintah tersebut akan menjalankan kekuasaannya atas seluruh wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat, menyatukan seluruh institusi Palestina dan memulai proses rekonstruksi, serta mempersiapkan penyelenggaraan pemilihan umum.

Faksi-faksi juga sepakat untuk mengerahkan segala upaya untuk mencabut blokade Israel di Gaza dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke wilayah tersebut.

Berita Rekomendasi

Deklarasi Beijing muncul ketika perang Israel di Jalur Gaza mendekati bulan kesepuluh.

Lebih dari 39.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza dan sekitar 1,9 juta lainnya menjadi pengungsi sejak Israel melancarkan serangan udara dan darat sebagai respons terhadap serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.

Upaya untuk mencapai rekonsiliasi Palestina semakin intensif sejak perang pecah pada bulan Oktober, di tengah meningkatnya pembicaraan mengenai siapa yang akan memerintah Gaza setelah konflik berakhir.

Pembicaraan Pascaperang Lainnya

Axios melaporkan pada Selasa, Amerika Serikat, Israel, dan Uni Emirat Arab mengadakan pembicaraan di Abu Dhabi Kamis (18/7/2024) lalu, mengenai rencana untuk Gaza pascaperang.

Baca juga: Fatah, Hamas, dan 12 Faksi Tanda Tangani Deklarasi Beijing, China Dukung Palestina Bersatu

Axios mengutip dua pejabat Israel yang mengatakan, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Abdullah bin Zayed Al Nahyan, menjadi tuan rumah pertemuan tersebut dengan penasihat utama Timur Tengah Presiden Joe Biden, Brett McGurk; dan penasihat Departemen Luar Negeri, Tom Sullivan; serta Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer.

UEA dilaporkan telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi bagian dari kekuatan multinasional yang akan memerintah Jalur Gaza setelah perang.

Sementara itu, Israel telah berulang kali menolak wacana Hamas akan tetap menguasai Gaza ketika perang berakhir.

Peran China

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas