5 Poin Pidato PM Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS, Visi Pascaperang hingga Sindir ICC
Berikut ini lima poin pidato yang disampaikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Kongres Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (24/7/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Ia juga mengecam protes antiperang di kampus-kampus AS.
Baca juga: Media Israel Komentari Hoopoe Part 3: Hizbullah Membaca Kami seperti Buku Terbuka
"Banyak yang memilih untuk mendukung kejahatan. Mereka mendukung Hamas. Mereka mendukung para pemerkosa dan pembunuh," kata Netanyahu.
"Para pengunjuk rasa ini mendukung mereka. Mereka seharusnya malu pada diri mereka sendiri."
Ia juga menuduh para pengunjuk rasa antiperang menggaungkan pokok bahasan dari Iran, negara yang telah terlibat dalam perang proksi dengan Israel selama beberapa dekade.
4. Sindir Mahkamah Pidana Internasional
Namun, protes tersebut bukan satu-satunya perlawanan yang dihadapi Netanyahu.
Pada bulan Mei, Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) meminta agar surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Netanyahu dan sekutunya, menuduh mereka melakukan “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan” atas tindakan mereka di Gaza.
Netanyahu menggunakan podiumnya di Kongres AS untuk “menentang dengan tegas” apa yang disebutnya “tuduhan palsu”.
Perdana menteri membela perang itu sebagai hal yang diperlukan demi keamanan Israel.
Ia juga memperingatkan bahwa pengadilan dapat mengarahkan perhatiannya ke AS jika penangkapan Khan dibiarkan berlanjut.
"Jika Israel tidak berdaya, Amerika akan menjadi sasaran berikutnya. Saya akan memberi tahu Anda apa lagi yang akan terjadi: kemampuan semua negara demokrasi untuk memerangi terorisme akan terancam," kata Netanyahu.
"Tangan negara Yahudi tidak akan pernah terbelenggu," imbuhnya. "Israel akan selalu membela diri."
Saat ini AS tidak mengakui kewenangan ICC. Panel hakim diperkirakan akan mempertimbangkan permintaan surat perintah penangkapan dalam beberapa bulan mendatang.
5. Netanyahu memaparkan visi pascaperang
Saat perang di Gaza memasuki bulan kesembilan, dengan lebih dari 39.000 warga Palestina terbunuh, tekanan terus meningkat bagi Netanyahu untuk mengakhiri konflik.
Negosiasi gencatan senjata telah berlangsung selama berbulan-bulan.